Mindfulness mempunyai unsur-unsur yang bisa diterapkan dalam hidup dan kehidupan. Hal tersebut tentu dalam rangka semakin bahagia menjalani hidup.
Hidup seutuhnya memang sangat bisa diraih salah satu dengan jalan mindfulness itu sendiri.
Mindfulness lantas memiliki unsur-unsur yang bisa dijadikan panduan kita menyusuri jalan kehidupan.
Pertama, Attention atau dalam kata lain penuh perhatian, memerlukan perhatian kita sepenuhnya.
(Listening, watching, or considering what naturally exist).
Kedua, Intention atau kita harus mengerti, tahu, dan memperhatikan secara jelas maksud dan tujuan yang dijalankan dan yang dilakukan.
(Purposefully increasing awareness of experience).
Ketiga, Presence atau kita hidup saat ini, sekarang, di momen ini; Menikmati momen apapun yang kita hadapi dan kita lanjut menjalaninya.
Hidup saat ini, disini, sekarang (Being in the moment, here, and now).
Keempat, Openness atau orang itu mindful kalo dirinya sendiri terbuka terhadap data baru, situasi baru, objektif itu menyadari dan menikmati hidup.
Dalam hal ini jangan terburu-buru memvonis, dinikmati dahulu secara terbuka segala momen hidup
(Being curious, objective, and non-judgemental about experience).
Mindfulness juga memberi arti bahwa kita harus senantiasa menerima apapun anugerah Allah swt.
Penerimaan tersebut yang nantinya diwarnai dengan penuh rasa syukur dan bahagia.
Ketika orang yang tidak seutuhnya menikmati momen pada saat itu, ia cenderung akan menerima reaksi yang negatif dan reaktif.
Sementara itu sebaliknya, orang yang menerapkan mindfulness akan cenderung memberikan timbal balik atau respon yang positif.
Jadi ,dengan mindfulness, hidup jadi tidak asal-asalan dan yang terpenting tidak ikut sana-sini serta terbawa arus.
Kunci untuk bisa hidup seutuhnya melalui jalan Mindfulness bisa kita sederhanakan sebagai berikut.
Tidak menghakimi (non judgemental)
Jangan diawal sudah divonis terlebih dahulu/ojo kesusu, tapi dipahami dulu, dikonservasi dulu, dimengerti dulu, diobservasi dulu.
Kesabaran (patience)
Tidak mudah memang, karena harus melewati proses panjang. Sabar dibutuhkan agar tidak salah memahami dsb.
Kepercayaan diri (trust)
Hidup penuh dengan kepercayaan-kepercayaan, dan dimulai dari kepercayaan diri sendiri.
Tanpa usaha (non striving)
Tidak berusaha maksudnya ayo kita nikmati dulu, terima dulu situasi apa adanya, jangan kesusu diubah karena nanti cenderung reaktif saja.Â
Penerimaan (acceptance)
Mari kita upayakan memahami secara mendalam dulu. Agar setelah itu semua, kita terima situasinya apa adanya
Melepaskan (letting go)
Kalo ada yg mau pergi lewat silahkan, mau ada yg hadir kita terima. Jangan sampai dikontrolÂ
Pemikiran pemula (beginner's mind)
Hidup kita terkadang berangkat dari judgement satu ke judgement lain.
Lawan dari pikiran pemula adalah pikiran ahli, yg melihat segala sesuatu dengan teori.
Pikiran pemula melihat dunia dengan mata yg terbuka, yang segar, mata seorang beginner yg tidak tahu apa-apa, penuh kekaguman, penuh keheranan.
Di dalamnya terdapat rasa ingin tahu, dan rasa syukur. Pikiran pemula akan membangkitkan kesadaran/awareness.
Bila hidup dilihat dengan mata kesadaran dari waktu ke waktu, maka penderitaan dan segala bentuk kegelisahan akan bisa dikelola dengan sehat.
Pikiran pemula ini, salah satu hal yang harus kita renungkan dan lakukan. Wallahu A'lam Bishawab
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI