Mohon tunggu...
Edwin Gusani
Edwin Gusani Mohon Tunggu... Freelancer - Hamba, Pengelana, Football Enthusiast

"Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri," - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Agar Hidup Semakin Bahagia dan Seutuhnya, Kuncinya Melalui Mindfulness

11 Januari 2024   16:30 Diperbarui: 11 Januari 2024   16:36 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencoba mindfulness di salah satu kolam air alami kaki Gunung Ciremai

Dalam hal ini jangan terburu-buru memvonis, dinikmati dahulu secara terbuka segala momen hidup

(Being curious, objective, and non-judgemental about experience).

Mindfulness juga memberi arti bahwa kita harus senantiasa menerima apapun anugerah Allah swt.

Penerimaan tersebut yang nantinya diwarnai dengan penuh rasa syukur dan bahagia.

Ketika orang yang tidak seutuhnya menikmati momen pada saat itu, ia cenderung akan menerima reaksi yang negatif dan reaktif.

Sementara itu sebaliknya, orang yang menerapkan mindfulness akan cenderung memberikan timbal balik atau respon yang positif.

Jadi ,dengan mindfulness, hidup jadi tidak asal-asalan dan yang terpenting tidak ikut sana-sini serta terbawa arus.

Kunci untuk bisa hidup seutuhnya melalui jalan Mindfulness bisa kita sederhanakan sebagai berikut.

  1. Tidak menghakimi (non judgemental)

Jangan diawal sudah divonis terlebih dahulu/ojo kesusu, tapi dipahami dulu, dikonservasi dulu, dimengerti dulu, diobservasi dulu.

  1. Kesabaran (patience)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun