Mohon tunggu...
Edwin Sholeh Rahmanullah
Edwin Sholeh Rahmanullah Mohon Tunggu... Insinyur - Green Technology antusiast and share idea...

Ideation, ideas for nation... Hanya sekumpulan ide untuk bangsa

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Keasyikan Pilpres, Jangan Lupakan Pileg! Ini Tips Memilih Caleg

12 Maret 2019   09:07 Diperbarui: 12 Maret 2019   11:35 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilu 2019 akan segera hadir. Semua mungkin terhanyut pada euforia Pilpres, seakan lupa bahawa Pemilu kali ini tidak hanya Pilpres, namun juga ada Pileg, alias Pemilu Legislatif. 

Tidak sesederhana Pilpres yang kita tinggal memilih di antara dua pilihan "01" atau "02", Pileg lebih kompleks karena anda akan berhadapan dengan sedikitnya 3 surat suara untuk Pileg, untuk anda yang berdomisili di Jakarta, dan 4 surat suara untuk anda yan tinggal di luar Jakarta. Anda masih harus memilih wakil anda di DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR Pusat dan juga DPD.

Anda mungkin bisa berpendapat bahwa Pileg tak terlalu penting dibandingkan Pilpres, karena mungkin selama ini anda sudah skeptis dengan keberadaan lembaga legislative alias Dewan. 

Namun, jika anda asal-asalan memilih atau bahkan anda golput maka tidak menutup kemungkinan anggota dewan yang terpilih 5 tahun ke depan akan sesuai dengan pesimisme anda yakni tidak dapat diharapkan kinerjanya. 

Meskipun mungkin kita masih tidak berharap banyak, namun setidaknya jika kita berusaha untuk tidak asal-asalan memilih, mungkin masih ada harapan untuk perbaikan kinerja anggota dewan 5 tahun ke depan.

Berikut mungkin beberapa hal yang bisa membantu anda untuk berusaha memilih anggota Dewan secara tidak asal-asalan.

1. Sebaiknya jangan memilih yang sudah terbukti pernah korupsi.

Pada 19 Februari 2019 yang lalu KPU telah mengumumkan daftar Caleg mantan koruptor sebanyak 81 orang. Dari 81 caleg, 23 caleg eks koruptor maju untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi, 49 caleg eks koruptor maju tingkat DPRD kabupeten/kota, dan 9 merupakan calon legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD). 

Tak ada eks koruptor yang mencalonkan diri untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dari 16 partai politik peserta pemilu, 14 partai mengajukan caleg mantan napi korupsi. Hanya ada 2 partai politik yang tak mengajukan caleg eks koruptor, yaitu Partai Nasdem dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Untuk daftar nya anda bisa cek pada tautan berita ini.

Jumlah Caleg mantan koruptor hanya 81 orang, jadi sebaiknya pilihlah yang lainnya, karena pilihannya jauh lebih banyak dari Daftar Calon Tetap DPR Pusat saja ada 7.968 orang, belum lagi dari DPRD dan DPD jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu. 

Jadi tidak ada alasan untuk memilih mantan koruptor kembali, meskipun belum tentu yang lain akan tidak korupsi setelah terpilih, namun setidaknya anda tidak memilih yang sudah terbukti pernah korupsi.

2. Ketahui dulu Dapil (Daerah Pemilihan) anda

Anda harus tahu terlebih dahulu anda berada di Dapil mana, karena tentunya anda tidak bisa memilih Caleg yang tidak ada dalam Dapil anda. Untuk mengetahui anda di Dapil mana anda dapat mengakses tautan ini.

Dari laman KPU tersebut anda tinggal memilih Dapil untuk pemilihan DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota. Setelah itu pilih provinsi anda. Dari situ akan muncul peta pembagian Dapil dan juga jumlah kursi yang diperebutkan di Dapil tersebut. 

Sebagai contoh untuk DKI Jakarta pembagian Dapil untuk DPR Pusat ada 3 Dapil, dengan ilustrasi berupa peta Jakarta dan jumlah kursi yang diperebutkan di setiap Dapil.

3. Ketahui Pilihan Daftar Calon di Dapil anda

Setelah anda mengetahui Dapil anda, langkah selanjutnya anda perlu tahu ada siapa saja Caleg di Dapil anda. Dari laman sebelumnya anda tinggal klik tautan "Lihat Data DCT" atau Daftar Calon Tetap. Misal untuk DPR Pusat Dapil DKI Jakarta I, maka akan muncul daftar seluruh Caleg dari Dapiltersebut, dimulai dari Partai Nomor Urut 1 dan Caleg Nomor Urut 1.

Anda bisa mulai lihat satu persatu dari nama partai nya, nomor urutnya, fotonya, nama dan seterusnya. Jika anda ingin mengetahui detail mengenai calon tersebut anda bisa meng-klik tautan "Detail", maka akan muncul biodata dari Caleg tersebut.

Jika anda membuka tautan tersebut maka akan muncul biodata singkat dari Calon tersebut. Yang menarik dan penting anda ketahui adalah Motivasi serta Target/sasaran dari calon tersebut. 

Yang seharusnya diisi dengan motivasinya mengapa ingin menjadi anggota dewan dan juga target dan sasarannya setelah terpilih menjadi anggota dewan. 

Sebagai informasi mungkin dari sini anda akan dapat menilai secara singkat seperti apa kualitas calon tersebut, kepentingan apa yang dibawa, kepentingan partai nya atau kepentingan rakyat.

Jika masih belum puas maka anda bisa meng-klik tautan mengenai Daftar Riwayat Hidup (formulir model BB.2) dengan meng-klik "Download". Maka akan tampil daftar riwayat hidup dari calon tersebut, dari riwayat pendidikan, organisasi dan pekerjaan. 

Sebagai informasi tidak semua calon dapat di download daftar riwayat hidupnya. Entah karena ada masalah di data KPU atau memang calon tersebut tidak bersedia ditampilkan daftar riwayat hidupnya.

4. Lakukan pencarian di Google dan Media Sosial

Jika masih belum puas dengan membaca daftar riwayat hidup nya, maka mulailah berselancar di Google dan media social lainnya dengan mengetikkan nama caleg tersebut di laman pencarian. Carilah rekam jejak digital dari caleg tersebut. Banyak caleg yang juga sudah memanfaatkan media social untuk memperkenalkan diri, jadi media social juga dapat menjadi referensi anda.

Mungkin langkah-langkah di atas terlalu ribet dan panjang bagi anda, namun meluangkan waktu untuk berselancar di sela-sela waktu anda yang padat mungkin tidak ada salahnya, demi memenuhi tanggung jawab anda sebagai pemilih yang berdampak pada kehidupan bernegara 5 tahun lagi.

 Di jaman sekarang mungkin tidak cukup lagi bagi anda dengan hanya mengenal caleg dari baliho dan poster yang dipasang sembarangan di pinggir jalan, yang hanya berisi foto, nama calon dan ajakan untuk mencoblos dia. 

Namun, mulailah menjadi pemilih cerdas dengan mulai mencari tau tentang riwayat hidup, latar belakang dan hal apa yang akan diperjuangkan caleg pilihan anda. Selamat memilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun