Mohon tunggu...
Edward Sadeem
Edward Sadeem Mohon Tunggu... Petani - Penyuka kopi

Pemerhati pagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Sarung Lebaran

1 Mei 2022   06:01 Diperbarui: 1 Mei 2022   07:23 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sudut kampung, tampak ada dua anak umur sebelasan sedang bercengkerama di belakang rumah bilik bambu.

 " pokoknya kalau sekarang kamu gak jumataan, jangan anggap saya sebagai teman. Saya gak akan ngajak kamu main lagi dan kamu juga jangan ngajak saya bermain, kita putus pertemanan." Kata Yana pada Sakti yang tengah memberi pakan pada kambing gembalaannya.

 " jangan begitu atuh.. sebenarnya saya juga mau tapi.."

 "Tapi apa? tapi malas,, saya juga malas tapi harus dipaksakan berangkat," Yana tertawa dan lalu terheran-heran  melihat temannya memberi isyarat untuk menunggunya sebentar sambil bergegas masuk ke rumahnya.

 " nih lihat, yan! saya malas jumatan itu karena ini,,saya malu memakainya, " ujar Sakti setelah keluar dari rumahnya dan berdiri dihadapan Yana.

Yana tertawa melihat sehelai sarung lusuh, terbuat dari kain kasar serupa plastik berwarna cokelat yang di kedua ujungnya menggelinting seperti tak pernah mengenal setrikaan.

 "Apaan inii..sudah ada sobeknya lagi bekas ngait ke paku, " kata Sakti sambil mencampakan sarung ke dahan pohon jambu.

 "Saya kasih nanti,, tunggu sebentar saya pulang dulu ngambil sarungnya."

                              *        *       *

Sarung itu pun ditemukan dilemari tua milik orang tua Sakti. Dengan tangan bergetar, ingat akan ketulusan  teman akrab masa kecilnya, dia mencium sarung kenangan masa lalunya. 

Hanya seorang Yana-lah  yang telah menemani masa kecilnya jadi penuh ceria dan penuh makna. Tiada hari terlewatkan bersama, melewati berbagai musim cuaca dan musim alat permainan dari  musim layang-layang, kelereng, gangsing, kwaci, karet gelang, mobil-mobilan rangka bambu, ketapel, santang, bermain bola, mancing belut, senapan dari ruas ranting bambu dan meriam bambu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun