Saat  ramadhan menyapa, maka kesempatan kita memberbanyak zikir kepada Allah, berdzikir dan beribadah kepada Allah adalah bentuk rasa syukur kita. Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita salah satu ungkapan rasa syukur kita kepada Allah dengan berzikir, sebagaimana bersabda: "Barangsiapa pada pagi hari berdzikir: Allahumma ashbaha bii min ni'matin au biahadin min khalqika faminka wahdaka laa syariikalaka falakal hamdu wa lakasy syukru." (Ya Allah, atas nikmat yang Engkau diberikan kepada ku hari ini atau yang Engkau diberikan kepada seseorang dari-Mu, maka nikmatilah itu hanya dari-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Semua yang disukai dan ucap syukur hanya untuk-Mu ). Maka ia telah memenuhi pertemuan dengan rasa syukur. Dan barangsiapa yang membantunya pada sore hari, ia telah memenangkan malamnya dengan rasa syukur. " (HR. Abu Daud no.5075, dihasankan oleh Syaikh Abdul Qadir Al Arnauth dalam tahqiqnya terhadap kitab Raudhatul Muhadditsin )
4. Mentaati Perintah Allah
Ramadhan sesungguhnya mengajarkan kepada kita, bagaimana meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT, betapa tidak, dalam kurun waktu satu bulan penuh, "madrasah" ramadhan menyuguhkan kepada kita kurikulum pendidikan yang lengkap, yaitu;Â mengajarkan bagaimana bersabar, bersikap jujur, berkomitmen melaksanakan ibadah, berbagi kepada sesama dan beristighfar/introspeksi diri (QS. 3:17). Sungguh, pengakuan bersyukur kita harus dibuktikan dengan mentaati perintah Allah SWT, sebagaimana berfirman-Nya, yang artinya; "Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya" (QS. Ali Imran: 123).
Ramadhan dalam suasana penyebaran pandemi covid-19 ini, menyadarkan kita, betapa pentingnya melatih diri memiliki kemampuan bersyukur. Karena seseorang yang tidak mampu bersyukur, maka ia tidak mampu memahami hal-hal positif dalam hidupnya dan selalu berfikir yang negatif.
Mudah-mudahan ramadhan dengan puasanya saat penyebaran pandemi covid-19 ini, mampu mendidik jiwa-jiwa kita untuk memiliki kemampuan bersyukur, sehingga memiliki jiwa yang kuat, dan mampu melewati cobaan ini.
Wallahu 'alam bishowab
Bekasi, 14 Ramadhan 1441 H/ 7 Mei 2020
Penulis adalah dosen pascasarjana Institut PTIQ Jakarta dan Direktur Lembaga Kajian Islam dan Psikologi
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H