Sabar adalah salah satu ciri mendasar dari orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Makna sabar adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. berasal dari kata "Shobaro", yang membentuk masdar menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Sedangkan secara  istilah, sabar adalah,  menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Dalam al-Qur'an, terdapat  banyak ayat yang membahas  tentang kesabaran. Jika ditelusuri setidaknya terdapat 103 kali disebut dalam al-Qur'an, kata dasar sabar; baik berbentuk isim maupun fi'ilnya.
Di antara perintah tentang sabar adalah firman Allah dalam Al-Qur'an: Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)
Perintah untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk menahan diri dari keingingan 'keluar' dari komunitas orang-orang yang beriman (yang menyeru Rabnya) serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT (tidak bertangungjawab).
Jika kita maknai, ayat tersebut dalam konteks penyebaran wabah covid-19, maka, hari ini kita sedang dilatih oleh ramadhan dengan puasa pada masa pandemi, untuk terus berusaha sabar menghadapi cobaan dengan memiliki komunitas orang yang beriman (orang baik), yang mempunyai jiwa optimism, ber-positif  thinking  dan menyandarkan semua persoalan kepada Allah SWT, serta menjauhi dari orang-orang yang selalu pesimis dalam menatap kehidupan.
Wallahu 'alam bishowab
Bekasi, 13 Ramadhan 1441 H/ 6 Mei 2020
Penulis adalah dosen pascarsajana Institut PTIQ Jakarta dan Direktur Lembaga Kajian Islam dan Psikologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H