Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pembelajaran Diferensiasi, Potret Keunikan Siswa dan Kualitas Guru

25 Januari 2022   22:05 Diperbarui: 26 Januari 2022   08:37 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembahasan soal konversi satuan (sumber: dokumen pribadi)

Guru akan menemukan fakta bahwa setiap siswa adalah unik dan berbeda-beda satu dengan yang lainnya.  

Ada siswa yang tidak betah duduk diam berlama-lama.  Ada siswa yang senangnya berbicara tanpa mengenal waktu. Ada juga siswa yang sibuk memainkan benda di tangannya. 

Ilustrasi ragam keunikan siswa (sumber: republik.co.id)
Ilustrasi ragam keunikan siswa (sumber: republik.co.id)

Selain itu kemampuan siswa pun berbeda-beda. Sekali mendengarkan penjelasan guru langsung memahami. Ada juga siswa yang harus dijelaskan secara berulang agar memahami materi ajar.

Pengalaman belajar seperti pun berbeda-beda. Ada siswa yang sudah mempelajari materi yang akan diajarkan siswa seperti mengikuti privat. Ada juga siswa yang belum sama sekali mempelajari materi yang akan dipelajarinya. Itulah keunikan siswa walaupun 

Kualitas guru sangat menentukan keberhasilan pemebelaran diferensiasi. Agar pembelajaran diferensiasi berhasil guru harus memperhatikan beberapa hal beriukut:

  1. Pembelajaran diferensiasi harus proaktif, di mana guru mempunyai asumsi atau pandangan bahwa siswa yang belajar bersamanya mempunyai cara belajar yang berbeda, kebutuhan yang berbeda dan perencanaan pembelajaran yang berbeda pula.
  2. Pembelajaran diferensiasi mementingkan kualitas dari pada kuantitas. Hal ini dimaksudkan bahwa hasil belajar tidak dilihat dari banyak atau sedikitnya tugas yang telah dikerjakan, tetapi berdasarkan kualitas dari pemahaman siswa itu sendiri. Sehingga akan lebih efektif dalam membantu anak berkebutuhan khusus dengan memberikan sesuatu yang mereka butuhkan atau sesuai dengan kebutuhannya.
  3. Pembelajaran diferensiasi juga menggunakan multiple approaches dengan menggunakan berbagai pendekatan pada proses pembelajaran baik dalam isi, proses (bagaimana anak menangkap suatu informasi) ataupun dari produk yang dihasilkan sebagai evaluasi (bagaimana anak mendemonstrasikan sesuatu yang sudah mereka pelajari)
  4. Pembelajaran diferensiasi adalah student centered (berpusat kepada anak), di mana akan memotivasi siswa untuk terus belajar karena mereka belajar sesuai dengan kemampuannya, berhubungan dengan apa yang mereka butuhkan dan yang paling penting adalah belajar yang menyenangkan.
  5. Pembelajaran diferensiasi adalah “organik” yang berarti bahwa  guru akan berfikir bagaimana cara siswanya untuk bisa belajar dan mengadaptasi apa yang bisa dilakukan di kelas disesuaikan dengan kemampuannya dan kebutuhannya. Selaian itu pembelajaran diferensiasi juga merupakan suatu proses yang dinamik, di mana guru akan selalu memonitor apa dan bagaimana siswa-siswanya dalam belajar serta mengadaptasi kelas sesuai dengan kebutuhan dari masing masing siswa.

Daftar Bacaan :
1. Gregory, G. H., & Chapman, C. 2007. Differentiated Instructional Strategies. Thousand Oaks: CA Corwin Press.
2. McLeskey, James & Waldron, Nancy L. 2000. Inclusive Schools in Action. Alexandria:
ASCD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun