Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Taman Kartini Bajawa: dari Kontroversi sampai Khayalan Kebangkitan Ekonomi Masyarakat Ngada

24 Januari 2022   20:38 Diperbarui: 26 Januari 2022   07:17 2317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu potret di taman Kartini Bajawa (sumber: dokumen pribadi/fotografi Tius Watt)

Oleh. Eduardus F. Lebe

Sebagai masyarakat Kabupaten Ngada penulis merasa senang atas pembangunan taman kota. Taman kota tersebut adalah taman kartini yang berada di kota Bajawa ibukota Kabupaten Ngada. Pemerintah Kabupaten Ngada kini telah secara resmi membuka taman kota tersebut untuk umum. 

Bupati Ngada,  Andreas Paru meresmikan pemanfaatan Taman Kartini di Kota Bajawa pada, Sabtu 22 Januari 2022. Hal ini tentu disambut baik oleh masyarakat Kabupaten Ngada. Taman Kartini akan dijadikan sebagai alun-alun kota, pusat rekreasi keluarga dan pusat kuliner.

Alun-alun kota sebagai ruang publik memiliki yang memiliki banyak manfaat. Ruang terbuka tidak hanya berfungsi sebagai ruang sosial, namun juga sebagai ruang ekonomi serta mendukung kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, Ruang terbuka merupakan sebuah perpaduan antara komponen sosial dan fisik suatu lingkungan atau kota. 

Selain melayani aktivitas sosial, ruang terbuka juga memiliki elemen fisik pembentuk kualitasnya. Di sisi lain, keberadaan ruang terbuka juga menjadi simbol identitas tersendiri bagi sebuah kota. Taman Kartini Bajawa sebagai simbol indetitas kebanggaan milik warga masyarakat kabupaten Ngada.

Taman Kartini yang adalah taman kota dan harus memenuhi unsur-unsur seperti yang digagaskan Carmona (2003). Menurutnya, ruang terbuka yang ideal merupakan ruang terbuka yang mengandung unsur comfort, relaxation, passive engagement, active engagement, dan discovery.

1. Kenyamanan (Comfort)

Ruang terbuka yang dikatakan berhasil merupakan ruang terbuka yang memiliki fungsi psikologis yang dapat menciptakan rasa nyaman. Lama waktu pengunjung tinggal menjadi tolak ukur tingkat kenyamanan suatu ruang terbuka publik. Hal yang mempengaruhi kenyamanan ruang terbuka publik dapat dilihat dari beberapa aspek lingkungan seperti kesejukan dan lain sebagainya.

Aspek lain dari kenyamanan juga menyangkut ketersediaan dan persebaran fasilitas penunjang bagi para pengunjung. Ketersediaan tempat sampah; tempat duduk, toilet, merupakan hal penting dalam menopang kenyamanan pengunjung. 

Selain itu, tidak ada kejahatan dan kriminalitas di di ruang terbuka publik seperti aksi pencurian dan penipuan. Ini akan mendorong kesan istimewah bagi pengunjung bila berada di ruang publik seperti tamana kota.

Masyarakat Kabupaten Ngada harus merasa memiliki akan keberadaan dari taman kota Kartini tersebut. Menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung merupakan tanggung jawab bersama. Kebiasaan masyarakat seperti membuang sampah tidak pada tempatnya perlahan harus dihilangkan.

Termasuk menghilangkan kebiasan mengonsumsi miras di area publik. Memang tidak semua namun sebagian kelompok masyarakat terutama kaum muda sering melakukan kebiasaan tersebut. Ini perlu bikin dari agar Taman Kartini memiliki kesan yang nyaman bagi para pengunjung.

b. Relaksasi (Relaxation)

Ruang terbuka memiliki hubungan erat terhadap kenyamanan psikologi. Sebab, mayoritas pengunjung taman kota biasanya ingin menenangkan pikiran. Melepas penat setelah bekerja dan melakuka  aktivitas keseharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun