Pembelajaran tatap muka (PTM) disetiap daerah  mulai diberlakukan. Di beberapa daerah PTM berjalan 100% atau tidak terbatas. Tentu ini disambut baik oleh siswa dan para orang tua. Sekalipun masih dirunduh rasa was-was akibat gelombang baru virus Omicron.
Penerapan PTM 100% dimaknai sebagai kesiapan pemerintah dan masyarakat memasuki tahap new normal. Masyarakat Indonesia harus cepat beradaptasi dengan ketidakpastian sosial, akibat pandemi covid 19. Kita tidak mungkin terkurung dalam ruang pandemi covid 19 yang belum tahu kapan akan berakhir.
Sudah saatnya bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid 19. Salah satunya adalah pelaksanaan PTM 100%. Sekalipun Kita tahu bersama bahwa keputusan untuk mepaksanakan PTM 100% tidak semuanya dapat diterima oleh orang tua siswa. Masih banyak orang tua yang merasa khawatir akan kesehatan dari anak-anak mereka.
Keputusan untuk menerapkan PTM 100% dinilai sangat beresiko. Sejauh ini masih ada kasus penyebaran virus Corona dengan suspect utama adalah para siswa. Dua sekolah di Jakarta Timur yang terpaksa menghentikan pelaksanaan PTM 100% akibat ada siswa yang terkena virus Corona. Kedua sekolah itu adalah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 71 Jakarta dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Malaka, Pondok Kopi. Kedua sekolah tersebut berlokasi di Kecamatan Duren Sawit.
Kondisi semacam inilah yang dikhawatirkan oleh orang tua siswa. Namun, pada sisi lain kita juga menginginkan agar dunia pendidikan tetap maksimal menjalankan fungsi dan tugasnya. Sebab, perlu kita akui bahwa pembelajaran daring yang diterapkan selama ini memang kurang efektif terutama di luar pulau Jawa.
Percepatan program vaksinasi untuk menopang pelaksanaan PTM 100%
Salah satu langkah untuk menopang pelaksanaan PTM 100% adalah program vaksinasi. Pelaksanaan program vaksin kepada siswa dan guru harus cepat dituntaskan. Sebab, sejauh ini terbukti bahwa program vaksinasi dapat menghambat perkembangan dan penyebaran virus Corona.
Berikut ini adalah beberapa manfaat vaksin Covid-19 yang perlu kita ketahui bersama:
1. Mencegah terkena atau mengalami gejala Covid-19 berat
Dalam dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diunggah dalam laman resmi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI, dijelaskan bahwa vaksinasi Covid-19 memang tidak membuat kita 100 persen kebal dari Covid-19. Tapi, vaksinasi Covid-19 akan mengurangi dampak yang ditimbulkan jika kita tertular Covid-19.
2. Melindungi orang lain
Vaksinasi Covid-19 bisa mencegah kita menyebarkan virus corona ke orang lain. Jika cakupan vaksinasi tinggi dan merata di suatu daerah, maka akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity).Â
Kekebalan kelompok merupakan situasi di mana sebagian besar masyarakat terlindung atau kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung (indirect effect), yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan dan bukan merupakan sasaran vaksinasi.