Kami memilih untuk tidak bermalam disana, karena ingin melanjutkan perjalanan ke tempat wisata yang lainnya. Selain itu, kami juga ingin berkunjung ke sanak saudara di Manggarai. Oleh karena itu, kami hanya disuguhkan segelas kopi panas untuk dinikmati. Ini sunggu luar biasa nikamatnya, kopi asli Wae Rebo.
Tidak lupa kami mengambil foto di desa Wae Rebo. Foto yang berlatar belakang rumah adat yang eksotis. Kesan yang luar biasa saat berkunjung ke Wae Rebo.
Setelah foto-foto kami langsung bergegas pulang. Tidak lupa kami berpamitan dengan masyarakat Wae Rebo. Perjalan pulang kali ini medannya berubah menjadi menurun kontras dengan saat menuju Wae Rebo.
Catatan Khusus untuk Pemda Manggarai
Pemerintah daerah (Pemda) Manggarai harus memperharikan infrastruktur menuju Wae Rebo. Terutama infrastruktur jalan yang masih jauh dari kata layak. Sepintas kalau kita perhatikan memang sudah ada pembenahan terutama jalan raya, namun belum secara keseluruhan.
Bicara Wae Rebo bukan sekedar bicara pariwisata. Di sana mengandung nilai-nilai budaya yang unik dan luar biasa. Yang masih mempertahankan keaslian, dan ini menjadi peluang menjadikan wae rebo sebagai laboratorium budaya Manggarai.
Pemberdayaan masyarakat sekitar Wae Rebo harus tetap dilakukan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mendapat keuntungan dari keberadaan Wae Rebo. Â Paling tidak, berdampak pada bagi pendapatan masyarakat setempat.
Jika pembenahan infrastruktur menuju Wae Rebo dilakukan secara rutin tentu akan berdampak bagi sektor pariwisata yang lainnya. Satarmese tempat dimana Wae Rebo menyimpan destinasti alam lain yang juga tidak kalah menarik.