Selain kemampuan literasi, siswa juga harus dibekali kemampuan numerasi. Kemampuan numerasi dalam PISA (Programme for International Student Assessment) adalah fokus kepada kemampuan siswa dalam menganalisa, memberikan alasan, dan menyampaikan ide secara efektif, merumuskan, memecahkan, dan menginterpretasi masalah-masalah matematika dalam berbagai bentuk dan situasi. Kemampuan numerasi memiliki cakupan yang lebih luas dan kompleks.
Siswa dibekali kemampuan numerasi untuk dapat menyelesaiakan persoalan hidup termasuk persoalan di dunia kerja. Kurikulum prototipe menekankan pada materi yang esensi untuk meningkatkan kemampuan numerasi. Itu berarti ada penyelerasan antara pelajaran dengan kebutuhan kerja.
Penyelarasan pelajaran terhadap kebutuhan dunia kerja dan mengatasi learning loss merupakan opsi yang tepat saat ini. Kurikulum prototipe sebagai jawaban atas kekuatiran terhadap problem pendidikan akibat dihantam pandemi covid 19. Jika dilaksanakan secara tepat, kurikulum prototipe akan memberikan warna baru dunia pendidikan di Indonesia.
Ketiga, fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. Internalisasi nilai kearifan lokal dalam pembelajaran seharusnya sudah dimulai dari sekarang. Sebab, sudah lama pendidikan di Indonesia seperti kehilangan nilai-nilai mutan lokal.
Selain itu, kurikulum prototipe memberikan kemerdekaan kepada guru untuk menentukan arah pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa. Seyogyanya guru harus merdeka dalam  melaksanakan proses pembelajaran. Penentuan metode dan model pembelajaran merupakan bagian dari kemerdekaan seorang guru.
Penentuan arah pembelajaran yang fleksibel menuntut guru untuk selalu bijaksana. Tuntutannya jelas bahwa guru harus tahu dan paham seluruh aspek kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa. Tentu ini bukan perkara mudah, yang paling utama bagi guru adalah mengidentifikasi setiap karakter serta kemampuan yang dimiliki masing-masing siswa.
Secara sederhana proses pembelajaran disesuaikan dengan minat dan bakat siswa. Tidak memberikan semua mata pelajaran kepada siswa. Siswa sendiri yang meramu pelajaran yang cocok sesuai dengan minat dan bakatnya.
Kurikulum Prototipe, Bukti Sistem Pendidikan Dinamis dan Fleksibel
Sistem pendidikan pada dasarnya harus terus mengalami tranformasi sesuai dengan tuntutan zaman. Tidak kaku dan tidak bisa berjalan di tempat. Sistem pendidikan harus bisa menjawab tuntutan zaman yang terus berubah.