Natal Yesus melawan logika manusia pada masa itu. Allah yang penuh kuasa ilahi tidak mungkin lahir di tengah keluarga yang serba kekurangan. Oleh karena itu, eksistensi Kristus sebagai anak Allah pada saat itu sangat diragukan.
Memilih Bunda Maria dan Santo Yoseph sebagai orang tua dari bayi Yesus bukan tanpa maksud dan tujuan. Allah hadir di tengah di tengah-tengah manusia tanpa melihat kemampuan materi. Jika demikian adanya, natal 2021 merupakan seharus menjadi moment untuk merefleksikan kembali nilai kehidupan yaitu kesederhanaan.
Merayakan Natal secara sederhana, tidak berarti meninggalkan sesama. Kesederhanaan tidak membatasi umat Katolik untuk berbuat baik kepada orang lain. Terutama berbuat baik terhadap sesama orang terdekat seperti tetangga.
Damai dan Sukacita Natal untuk Tetangga
Natal 2021 masih di tengah pandemi covid 19. Sekalipun dalam kondisi yang serba terbatas, perayaan natal bagi umat Katolik harus tetap memiliki nilai kebaikan untuk sesama. Cinta kasih Kristus yang menggerakkan persaudaraan dibuktikan dalam aksi nyata terutama kepada Tetangga.
Sungguh ironis, bila kita merayakan Natal dengan penuh meriah sedangkan tetangga kita tidak bisa merayakan karena kendala ekonomi. Atau, kita bersukacita di hari raya Natal sedangkan tetangga kita harus kelaparan. Inilah kondisi hari ini yang sering kita temukan di beberapa tempat.
Perayaan natal mengingatkan kembali bahwa Kristus hadir di dunia untuk menyelamatkan manusia (dunia). Yesus Kristus hadir untuk menyelamatkan domba-domba yang tersesat. Oleh karena itu, Natal merupakan kabar gembira bagi semua manusia termasuk orang-orang yang lemah.
Sukacita Natal tidak hanya dirasakan oleh umat Katolik namun juga boleh dirasakan oleh sesama yang bukan Katolik. Ini tidak berarti memaksa kehendak terhadap iman orang lain. Menjadikan orang lain damai dan sejahtera adalah karya konkrit dalam melaksanakan pesan Natal.
Damai dan sejahtera tidak selalu bicara harta duniawi. Menjadikan diri kita sebagai tetangga yang baik bagi sesama, merupakan perwujudan karya damai sejahtera. Menjadikan Tetangga sebagai saudara terdekat adalah konsekuensi kehidupan orang beriman di tengah masyarakat.