Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres 2024, Bagaimana dengan Muhaimin Iskandar dan PKB?

5 Desember 2021   08:57 Diperbarui: 21 Desember 2021   18:54 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edward Tannur, SH anggota DPR RI dapil NTT 2 (sumber: detikdata.com)

Kinerja jabatan wakil Ketua MPR memang sulit diukur kinerjanya. Sebab, jabatan ini tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam hal pengambilan kebijakan strategis. Berbeda dengan jabatan gubernur yang secara langsung dapat mengambil kebijakan yang bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.

Cukup sulit bagi politisi melakukan manuver politik pada jabatan yang tidak bisa secara langsung mengeksekusi kebijakan dan program kerja seperti DPR dan MPR. Sebaik apa pun anggota MPR, kinerjanya tidak diketahui oleh masyarakat luas sebab kinerjanya tersebut tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat. Tentu sangat berbeda dengan para menteri yang dalam menjalankan tugasnya selalu berurusan dengan persoalan masyarakat, sehingga mudah dikenali dan kinerjanya dapat dilihat langsung oleh masyarakat. 

Selama menjabat sebagai wakil ketua MPR, kinerja Muhaimin Iskandar sepertinya sulit untuk diukur oleh masyarakat. Tentu tidak mengagetkan, mengingat jabatan ini bukan jabatan eksekutif yang leluasa untuk melakukan atraksi politik. Jabatan legislatif adalah jabatan yang paling sulit untuk melakukan atraksi politik sehingga mendapatkan perhatian dari masyarakat.

2. Konfliknya dengan KH. Abdurrahman Wahid yang belum ada titik akhir

Bagi Muhaimin Iskandar, konfliknya dengan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi batu sandungan tersendiri. Secara elektoral ini sangat berpengaruh pada tingkat elektabilitas Muhaimin Iskandar. Sebab, basis suara PKB seperti NU masih merasa Muhaimin Iskandar adalah orang yang paling bertanggungjawab atas lengsernya Gusdur dari tampuk kekuasaan PKB.

KH. Abdurrahman Wahid/ Gus Dur mantan presiden Republik Indonesia (sumber: news.detik.com)
KH. Abdurrahman Wahid/ Gus Dur mantan presiden Republik Indonesia (sumber: news.detik.com)

Gusdur identik dengan NU, namun tidak dengan Muhaimin Iskandar. Kalangan NU, tidak sepenuhnya percaya terhadap sosok Muhaimin Iskandar. Apalagi kalau kita bicara jaringan Gusdurian (pengikut Gus Dur) tentu di atas kertas mungkin mendukung Muhaimin Iskandar. 

Secara pasti, publik tidak tahu latar belakang permasalahan Muhaimin Iskandar dengan Gus Dur. Akan tetapi, putri almarhum KH. Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid selalu berseberangan kala berhadapan dengan Muhaimin Iskandar. Konflik ini seakan berlanjut antara Muhaimin Iskandar dengan keluarga almarhum Gus Dur.

Jika Muhaimin Iskandar maju sebagai calon presiden di pilpres 2024, maka salah lawan terberatnya adalah keluarga almarhum Gus Dur. Masih memiliki basis masa yang kuat, tentu pergerakan keluarga Gus Dur tidak bisa dianggap sepele oleh Muhaimin Iskandar. Sekali pun bagi Muhaimin Iskandar sudah tidak ada masalah dengan Almarhum Gus Dur, namun tidak bagi putri-putrinya. Sebab, selama ini putri-putri Gus Dur sering kali melakukan perlawanan dan berbeda politik dengan Muhaimin Iskandar.

3. Track record dan beberapa kasus yang menyeret nama Muhaimin Iskandar 

Perlu diakui track record Muhaimin Iskandar saat memimpin lembaga pemerintah seperti kementrian masih jauh dari ekspetasi publik. Rekam jejak Muhaimin Iskandar saat memimpin menteri tenaga kerja dan transmigrasi era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun belum mendapatkan apresiasi dari publik. Kinerja Muhaimin Iskandar kala itu dianggap biasa-biasa saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun