Oleh. Eduardus Fromotius Lebe
(Penulis, Konsultan Skripsi dan Dosen)
Judul tulisan ini terinspirasi dari pesan yang tertulis di bener milik dinas perhubungan kabupaten Manggarai Barat, Flores. Tulisan ini terpampang jelas di sudut persimpangan jalan di kota Labuan Bajo. Kala itu, penulis masih sekolah di salah satu SMA swasta di kota Labuan Bajo.
Pesan yang syarat makna akan pentingnya keselamatan berkendara. Sebab, selamat sampai rumah dan disambut keluarga merupakan keinginan semua orang. Tiada hal yang lebih berarti selain keselamatan dalam hal apa pun itu.
Kecelakaan datang disaat kita lengah, tanpa terduga dan bisa terjadi dimana saja. Jumlah kecelakaan terbesar di sumbangkan dari kecelakaan lalu lintas. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat bahwa setiap jam, sedikitnya 2-3 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan semua kasus kendaraan baik angkutan umum, truk maupun sepeda motor (Bisnis.com, 20 April 2021).
Kondisi ini tentu sangat memprihatikan. Banyak orang kehilangan pekerjaan akibat kecelakaan saat berkendara. Istri jadi janda, suami jadi duda, anak jadi yatim-piatu. Begitu lah kira-kira kondisi yang terjadi akibat kecelakaan saat berkendara.
Lebih baik lambat sampai rumah, dari pada cepat sampai rumah sakit, tidak hanya menyoroti perilaku kebut-kebutan di jalan karena ingin cepat sampai tujuan (rumah). Secara umum mengajak masyarakat untuk selalu berhati-hati agar tercipta nya keselamatan berkendara.
Pesan tersebut memiliki implikasi bagi para pengguna kendaraan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Isi pesan tersebut memuat beberapa hal yang berkaitan dengan keselamatan berkendara. Kehati-hatian pengendara akan menentukan apakah sampai tujuan atau sampai rumah sakit.
Ada berapa langkah sederhana yang bisa diikuti untuk keselamatan berkendara terutama bila melakukan perjalanan jauh:
1. Jangan keluar rumah rumah bila sedang marah