Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penutupan Bulan Rosario: Belajar Ketaatan dari Bunda Maria

31 Oktober 2021   09:54 Diperbarui: 21 Desember 2021   15:19 2270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bunda Maria menerima Kabar Gembira dari Malaikat Gabriel (sumber: renunganlenterajiwa.com)

Bagi manusia biasa kadang kita merasa lelah dengan tugas yang kita pikul. Tidak dengan Bunda Maria. Bunda Maria sabar dengan penuh kasih dalam menjalankan tugas yang diberikan Allah.

Termasuk menyaksikan langsung putranya Yesus Kristus digantung di kayu salib. Hati seorang ibu mana yang tidak rapuh ketika melihat anaknya di olok-olok, disiksa dan dipaku di kayu salib. Bunda Maria pasrah kepada Allah Sang Pemberi tugas. Cinta Bunda Maria kepada Allah sungguh luar biasa.

Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" (Yohanes 19:26). Ungkapan Yesus ini sebagai tanda berakhirnya tugas Bunda  Maria. Bunda Maria secara sempurna menjalankan tugas sampai akhir. Inilah tanggung jawab Bunda Maria yang terakhir, menyaksikan langsung putranya mati di kayu salib.

Bagaimana dengan kita sebagai umat Katolik? Kadang kita lelah dan tidak bertahan sampai akhir penyelesaian. Sering kali kita merasa Tuhan tidak adil karena memberikan beban hidup yang kelewat berat. Namun ketahuilah bahwa Allah senantiasa memberikan tugas kepada umat-Nya untuk meningkatkan kualitas imam umat-Nya. Semoga

Mengeruda, 31 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun