Jika demikian apa yang dilakukan dosen setelah mengajar? Tentu banyak kegiatan yang dilakukan diluar pekerjaan nya sebagai dosen. Ada yang pilih berternak, berkebun, usaha warung makan dan lain sebagainya. Artinya, kegiatan diluar kampus merupakan pilihan pribadi dari masing-masing dosen.
Apa yang terjadi diluar kampus, sulit untuk di pantau. Termasuk dalam hal dengan siapa berinteraksi, kemana perginya setelah mengajar dan lain sebagainya. Jika salah satu dosen berduaan dengan mahasiswa atau mahasiswi di luar kampus, adakah masyarakat yang tahu siapa mereka? Saya yakin, seyakin-yakinnya bahwa hampir sebagai  masyarakat  tidak mengenali mereka.
Efektivitas pelaksanaan larangan yang dimaksudkan dalam Permendikbud Ristek No. 30 Tahun 2021 tersebut tidak akan maksimal apabila masih ada hubungan simbiosis mutualisme antara dosen dengan mahasiswa. Mahasiswa butuh bimbingan dosen agar tugas akhir nya cepat selesai. Dari situ membangun relasi layaknya dosen pembimbing dengan mahasiswa tingkat akhir.
Bagi yang tidak memiliki kendala dengan tugas akhir tidak akan menjadi masalah. Namun bagi yang memiliki kendali, maka banyak cara akan ditempuh asalkan bisa selesai tepat waktu.Â
Ada banyak cara elegan yang tempuh oleh mahasiswa seperti tekun mencari sumber rujukan, tekun untuk konsultasi dan lain sebagainya. Namun, ada pula yang menunjukkan perhatian yang berlebihan kepada dosen pembimbing.
Dilain pihak ada pula oknum dosen yang memanfaatkan kelemahan dari beberapa mahasiswa. Ada upaya untuk mencari keuntungan pribadi atas kelemahan tersebut. Termasuk dalam hal memanfaatkan keluguan mahasiswa yang mengakibatkan terjadinya kasus kekerasan seksual.
Untuk menghindari relasi personal yang intens antar dosen dan mahasiswa maka perlu dilakukan perubahan dari dalam kampus itu sendiri. Salah satunya adalah mahasiswa tidak boleh tersandera dengan tugas akhir. Tidak berarti membiarkan mahasiswa lulus tanpa menyelesaikan tugas akhir.Â
Secara praktis, penulis mengusulkan adanya pergantian dosen pembimbing skripsi bila dalam satu tahun mahasiswa belum menyelesaikannya. Apa pun alasannya, karena kalau dibiarkan maka akan menciptakan relasi yang lebih intens lagi. Dan itu akan sangat mudah di manfaatkan untuk kepentingan pribadi. Pergantian dosen pembimbing tidak selalu ganti judul skripsi sehingga memperberat mahasiswa.
Pembaca Kompasiana yang budiman, tulisan ini tidak berarti menyimpulkan secara umum bahwa lingkungan kampus itu menyeramkan. Kejadian demikian merupakan kondisi insidental semata. Namun, perlu mendapat perhatian termasuk kritikan seperti yang saya uraikan ini agar tidak terjadi secara sistematis.Â
Mungkin bagi sebagian pembaca menganggap tulisan ini seperti karangan bebas. Penulis tidak pada posisi mempertentangkan pendapat para pembaca. Ini hasil refleksi penulis dan juga merepresentasikan suara minor yang terdengar samar-samar dari beberapa orang. Sekian.
Mengeruda, 30 Oktober 2021