Menjadikan Metode Ceramah yang interaktif
Banyak orang beranggapan bahwa metode ceramah  kurang melibatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Bahkan, metode ceramah dianggap salah satu metode konvensional yang banyak ditentang orang namun ‘diam-diam’ dilaksanakan di ruang kelas. Sebab, metode ini dianggap membuat siswa kurang aktif dalam belajar. Benarkah demikian?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kembali kepada otoritas guru yang memberikan ceramah. Jika guru benar-benar menguasai teknik ceramah secara baik maka pembelajaran akan tetap menyenangkan dengan tetap melibatkan interaksi siswa. Tidak akan terjadi kebosanan dalam diri siswa selama proses pembelajaran.
Dalam ceramah guru masih bisa melibatkan interaksi dengan siswa. Seperti memberikan pertanyaan kepada siswa disela-sela ceramah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa siswa serius mengikuti pembelajaran atau tidak. Jika ini dilakukan secara konsisten maka siswa akan selalu memperhatikan guru selama ceramah berlangsung.
Gaya komunikasi yang baik saat ceramah akan menarik perhatian siswa. Secara sadar tentu akan memotivasi siswa sehingga mau memperhatikan penjelasan guru. Gaya komunikasi guru tidak hanya sekedar menarik, tetapi juga memberikan keyakinan pada siswa akan pentingnya materi ajar yang diterimanya.
Untuk menguatkan peran guru, penulis ingin menegaskan kembali bahwa baik guru yang mengajar  ilmu pengetahuan alam maupun pengetahuan sosial merupakan rumpun ilmu "social science" atau ilmu sosial bukan "natural science" atau ilmu alam. Ilmu Sosial adalah kajian bidang ilmu yang mengupas hubungan manusia dan lingkungannya, serta masyarakat dan interaksi didalamnya. Maka komunikasi seorang merupakan elemen penting dalam proses pembelajaran, apalagi dalam penerapan metode pembelajaran ceramah.
Perlu di ingat bahwa metode ceramah masih merupakan metode pembelajaran yang efektif. Terlepas dari banyak kekurangan yang dimilikinya namun juga dalam konteks tertentu masih sangat relevan digunakan. Semoga guru semakin bijaksana dalam menentukan metode belajar yang tepat dan efektif. Semoga.
Oleh. Eduardus Fromotius Lebe
(Penulis, Konsultan Skripsi dan Dosen)
Mengeruda, 24 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H