Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buah dari Kekerasan adalah Kekerasan dan Rasa Takut, Sama-sama Berbahaya

12 Oktober 2021   12:10 Diperbarui: 12 Oktober 2021   17:23 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kasus Kekerasan (sumber: fajarbali.co.id)

Pelaku Kekerasan adalah Korban Kekerasan di Masa Lalu

Sejak awal penulis menegaskan bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Kekerasan adalah manifestasi kekerasan-kekerasan selanjutnya. Sebab, banyak kasus yang mengungkapkan bahwa para pelaku kekerasan adalah korban kekerasan di masa lalu.

Kekerasan akan menghasilkan kekerasan baru yang lebih dahsyat. Rasa trauma serta anggapan bahwa hanya kekerasan yang dapat menyelesaikan masalah menambah daftar panjang kasus-kasus kekerasan terutama dikalangan pelajar. Ini tidak bisa dibiarkan tanpa ada solusi konkrit.

Kekerasan harus diungkapkan apa pun alasannya. Korban kekerasan harus mendapatkan perlindungan, termasuk para saksi yang melaporkan kasus kekerasan ke pihak yang berwajib. Pihak berwajib harus merespon dengan sigap tanpa ada diskriminasi.

Kita juga mengecam ulang aparat kepolisian yang tidak merespon laporan masyarakat akan adanya kasus kekerasan. Seperti halnya kasus pemerkosaan anak di bawah umur di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang dihentikan dari proses penyidikan. Bagaimana masyarakat mau proaktif memberantas kekerasan kalau polisi tidak bekerja profesional.

Terkadang kekerasan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki akses pada kekuasaan. Sering kali juga proses penyelesaian masalah kekerasan menguap entah apa hasil. 

Proses yang semacam ini jika dibiarkan akan berdampak buruk pada mental korban kekerasan. Jika dibiarkan tanpa penyelesaian yang tuntas, maka kita akan tunggu kasus kekerasan baru yang dilakukan oleh orang sama namun peran berbeda. Kalau dulu korban, maka sekarang pelaku.

Stop Kekerasan

Mau sampai kapan kekerasan di kalangan pelajar terus menerus terjadi. Semua elemen masyarakat memiliki peran yang sama dalam mengendalikan kasus kekerasan di lingkungan masing-masing. 

Kekerasan bukan masalah pribadi yang haram untuk ikut campur. Kekerasan adalah masalah hak asasi manusia yang semua orang menjaga berkewajiban menjaga martabat sesama manusia.

Ilustrasi Stop Kekerasan (sumber: republik.co.id)
Ilustrasi Stop Kekerasan (sumber: republik.co.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun