Trenggalek, kabupaten yang sering kali luput dari sorotan publik nasional, kini muncul dengan dinamika politik yang menarik. Pasangan calon tunggal, Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhamad Nata Negara (Ipin-Syah), didukung oleh PDI-P, PKB, dan partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Gerindra, Golkar, Demokrat, Hanura, dan PAN. Meskipun calon tunggal, Ipin-Syah mampu menyampaikan gagasan berkualitas yang sejalan dengan Indonesia Emas 2045. Dengan konsep "Trenggalek Adil dan Makmur," mereka mengusung pembangunan berkelanjutan berbasis data yang akurat, yang mencerminkan pemahaman mendalam tentang isu krusial di Trenggalek.
Kecakapan Kandidat
Pasangan Ipin-Syah berhasil menghadirkan pemaparan visi-misi yang substansial dan berkualitas. Di tengah banyaknya calon kepala daerah yang sering kali tampil dengan gagasan yang kurang berbobot dan sarat gimik, Ipin-Syah berhasil menunjukkan narasi yang jelas dan tepat, serta menyentuh isu-isu krusial. Walaupun debat ini dilakukan dalam format calon tunggal, mereka tetap mampu menyampaikan gagasan dengan percaya diri, membuat publik memahami rencana-rencana pembangunan yang akan dilaksanakan bilamana terpilih.
Kinerja baik yang ditunjukkan selama ini oleh pasangan ini menjadi modal utama dalam merancang masa depan Trenggalek. Mereka tidak hanya menawarkan gagasan umum, tetapi juga menghadirkan konsep konkret yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Gagasan yang disampaikan juga menunjukkan keselarasan dengan agenda nasional pemerintahan Prabowo-Gibran, seperti program penguatan UMKM dan penghapusan piutang macet bagi sektor pertanian, yang menjadi bagian dari upaya pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.
Ipin-Syah juga berhasil menjadi role model dalam hal komunikasi publik. Dengan pemaparan yang jelas dan penggunaan bahasa isyarat dalam menyampaikan visi-misi, mereka berhasil merangkul semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok difabel. Keterampilan komunikasi ini memperkuat citra mereka sebagai calon pemimpin yang peduli terhadap semua elemen masyarakat dan siap untuk bekerja dengan inklusif.
Kekinian Gagasan
Gagasan pasangan Ipin-Syah dalam membangun Trenggalek sangat sejalan dengan nilai-nilai yang diwariskan oleh Bung Karno, khususnya semangat gotong royong, keadilan sosial, dan ekonomi berdikari. Konsep "Trenggalek Adil dan Makmur" mencerminkan visi Bung Karno tentang Indonesia yang merdeka dan berdaulat secara ekonomi, dengan memprioritaskan pemerataan dan keberlanjutan.Â
Ipin-Syah mengedepankan penguatan UMKM dan ketahanan pangan ramah lingkungan, mencerminkan semangat pembangunan yang berlandaskan pada kesejahteraan rakyat. Selain itu, visi mereka yang inklusif, dengan perhatian pada kelompok rentan seperti difabel, juga sejalan dengan cita-cita Bung Karno untuk menciptakan Indonesia yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pasangan Ipin-Syah berhasil menguasai data ekonomi dengan baik, termasuk angka pertumbuhan ekonomi yang merujuk pada statistik BPS. Mereka menyelaraskan visi mereka dengan agenda nasional menuju Indonesia Emas 2045, dengan mengusung konsep "Trenggalek Adil dan Makmur." Konsep ini mengutamakan ekonomi inklusif dan regeneratif, yang tidak hanya bertujuan untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan sosial dan lingkungan.
Komitmen untuk memperkuat sumber daya manusia dan pelayanan publik berbasis kepuasan masyarakat juga terlihat jelas dalam visi mereka. Fokus mereka pada isu-isu seperti stunting dan kemiskinan ekstrem menunjukkan keseriusan mereka dalam memerangi masalah-masalah mendasar. Dengan Trenggalek yang telah berhasil mengurangi angka kemiskinan ekstrem, mereka berjanji memperkuat program-program yang ada, termasuk mendukung program makan siang gratis dan meningkatkan gizi anak-anak, yang merupakan investasi penting bagi masa depan.
Dengan kebijakan penghapusan piutang macet UMKM yang digagas Prabowo melalui PP No. 47 Tahun 2024, pasangan Ipin-Syah memiliki peluang untuk menyelaraskan agenda lokal di Trenggalek dengan kebijakan nasional yang mendukung UMKM. Jika terpilih, mereka berencana mengintegrasikan kebijakan ini dengan rencana mereka dengan mendorong penguatan UMKM dan didukung oleh serangkaian program ketahanan pangan. Pendekatan ini dapat memperkuat ketahanan ekonomi Trenggalek, mengurangi dampak potensi proteksionisme global yang mungkin meningkat pasca kemenangan Donald Trump, dan menjadikan daerah lebih mandiri dalam ketahanan pangan.
Keberlanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi komponen penting dalam visi mereka. Program Adipura Desa yang mendorong warga untuk menanam bahan pangan sendiri sekaligus menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu contoh nyata. Melalui program Dapur Cinta, yang memberikan nutrisi tambahan untuk ibu hamil dan bayi, mereka bertujuan menurunkan angka stunting di Trenggalek. Inisiatif-inisiatif ini mendukung RPJMD Trenggalek untuk mencapai target net zero carbon di masa depan.
Visi mereka tidak hanya berfokus pada pembangunan lokal, tetapi juga relevan dengan tantangan global. Kebijakan-kebijakan yang mendukung ketahanan pangan, seperti pertanian ramah lingkungan, serta pendidikan gratis untuk difabel, menunjukkan komitmen mereka terhadap isu-isu sosial yang kini menjadi perhatian dunia. Program mereka bukan hanya bermanfaat untuk Trenggalek, tetapi juga sejalan dengan upaya global dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan mengatasi tantangan ekonomi dan sosial yang ada.
Penutup
Dukungan dari PDI-P, PKB, dan partai-partai Koalisi Indonesia Maju mengukuhkan legitimasi Ipin-Syah sebagai pemimpin di Trenggalek. Meski hanya sebagai calon tunggal, mereka tampil dengan visi yang substansial, progresif, dan sesuai dengan kebutuhan lokal serta nasional. Seperti yang disampaikan Ipin dalam penutup debat, pilkada ini bukan sekadar formalitas, melainkan ruang demokrasi untuk warga Trenggalek menentukan masa depan mereka.
Pasangan Ipin--Syah telah membuktikan bahwa kepemimpinan berdedikasi dan berintegritas tetap dapat berjalan dengan baik meski di tengah keterbatasan. Melalui pemahaman data yang kuat, visi pembangunan yang inklusif, dan keselarasan dengan agenda nasional, mereka menghadirkan kepemimpinan lokal yang mampu berkontribusi bagi cita-cita Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Sebagai calon tunggal, Ipin-Syah menghadapi tantangan besar dalam memastikan legitimasi dan kepercayaan publik tetap terjaga. Tanpa kompetisi langsung, mereka harus lebih proaktif dalam mendengarkan aspirasi warga dan memastikan setiap kebijakan yang diambil tetap mencerminkan kebutuhan dan harapan masyarakat. Transparansi dalam penyampaian visi dan misi serta keterlibatan aktif dalam dialog publik akan sangat penting untuk menghindari kesan stagnasi, sambil memperkuat komitmen mereka terhadap pembangunan yang inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H