Keberlanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi komponen penting dalam visi mereka. Program Adipura Desa yang mendorong warga untuk menanam bahan pangan sendiri sekaligus menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu contoh nyata. Melalui program Dapur Cinta, yang memberikan nutrisi tambahan untuk ibu hamil dan bayi, mereka bertujuan menurunkan angka stunting di Trenggalek. Inisiatif-inisiatif ini mendukung RPJMD Trenggalek untuk mencapai target net zero carbon di masa depan.
Visi mereka tidak hanya berfokus pada pembangunan lokal, tetapi juga relevan dengan tantangan global. Kebijakan-kebijakan yang mendukung ketahanan pangan, seperti pertanian ramah lingkungan, serta pendidikan gratis untuk difabel, menunjukkan komitmen mereka terhadap isu-isu sosial yang kini menjadi perhatian dunia. Program mereka bukan hanya bermanfaat untuk Trenggalek, tetapi juga sejalan dengan upaya global dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan mengatasi tantangan ekonomi dan sosial yang ada.
Penutup
Dukungan dari PDI-P, PKB, dan partai-partai Koalisi Indonesia Maju mengukuhkan legitimasi Ipin-Syah sebagai pemimpin di Trenggalek. Meski hanya sebagai calon tunggal, mereka tampil dengan visi yang substansial, progresif, dan sesuai dengan kebutuhan lokal serta nasional. Seperti yang disampaikan Ipin dalam penutup debat, pilkada ini bukan sekadar formalitas, melainkan ruang demokrasi untuk warga Trenggalek menentukan masa depan mereka.
Pasangan Ipin--Syah telah membuktikan bahwa kepemimpinan berdedikasi dan berintegritas tetap dapat berjalan dengan baik meski di tengah keterbatasan. Melalui pemahaman data yang kuat, visi pembangunan yang inklusif, dan keselarasan dengan agenda nasional, mereka menghadirkan kepemimpinan lokal yang mampu berkontribusi bagi cita-cita Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Sebagai calon tunggal, Ipin-Syah menghadapi tantangan besar dalam memastikan legitimasi dan kepercayaan publik tetap terjaga. Tanpa kompetisi langsung, mereka harus lebih proaktif dalam mendengarkan aspirasi warga dan memastikan setiap kebijakan yang diambil tetap mencerminkan kebutuhan dan harapan masyarakat. Transparansi dalam penyampaian visi dan misi serta keterlibatan aktif dalam dialog publik akan sangat penting untuk menghindari kesan stagnasi, sambil memperkuat komitmen mereka terhadap pembangunan yang inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H