Mohon tunggu...
Edi Santoso
Edi Santoso Mohon Tunggu... Dosen - terus belajar pada guru kehidupan

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Permohonan Maaf, Performatif atau Deklaratif?

16 Juni 2018   08:40 Diperbarui: 16 Juni 2018   15:21 2147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini, doa lebih merupakan pernyataan deklaratif, yang bermakna ikut peduli atau pernyataan simpati. Tampaknya hanya sedikit dari mereka mengirimkan doa di timeline itu yang kemudian dalam kesendiriannya sungguh-sungguh memintanya kepada Tuhan.

Memang ini sudah menjadi budaya, tak sepenuhnya bisa disalahkan. Hanya saja, kita perlu mengingat dan merenungkan ulang hakikat ucapan dan doa. Saling memaafkan itu bagian dari anjuran agama dalam maknanya yang transendental, ketika lahir dari kesadaran dan dilakukan dengan kesungguhan. Damai dan harmoni sebagai muaranya, hanya akan tercapai ketika saling memafkan masih berada dalam hakikatnya. Selamat berlebaran! ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun