Akibat dari menikah buta ini, di kemudian hari antara lain:
Kesulitan dalam membangun hubungan yang baik, damai dan harmonis antar pasangan juga antara orang tua dengan anak bahkan dengan keluarga besar pihak pria maupun wanita. Kerap terjadi pertengkaran dan kesulitan berkomunikasi.
Kawinan
Kawinan adalah perkawinan yang menitik beratkan kepada kepuasan biologis semata atau hawa nafsu seksual. Dalam banyak hal, cenderung memilih untuk melakukan banyak perkawinan untuk melengkapi tujuan biologisnya.
Akibat dari kawinan ini adalah keturunannya menjadi kesulitan untuk menghormati lembaga perkawinan yang sakral. Apalagi bila kebutuhan ekonomi keluarga yang kurang atau tidak tercukupi maka akan timbul banyak pertengakaran.
Ketiga fenomena ini hanya ulasan singkat saja untuk memudahkan penggambaran apa yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat Indonesia saat ini.
Pentingnya Pertolongan TuhanÂ
Lalu bagaimana caranya untuk menghindari fenomena tersebut sehingga persiapan perkawinan menjadi baik dan berkelanjutan secara damai dan bahagia hingga generasi anak cucu.
Syarat utama dalam perkawinan adalah mengenal dan memahami pasangan secara utuh dan menyeluruh dengan meminta tuntutan dan hikmat dari Tuhan seperti berdoa kepada Tuhan: Â apakah memang ini jodoh saya? Kemudian minta Tuhan berikan tanda bila kesulitan maka bukan jodoh dan bila diberikan kemudahan maka ini jodoh saya.
Syarat selanjutnya adalah mempersiapkan fisik dan mental juga ekonomi secara bersama, saling melengkapi dan saling menghormati untuk mencapai tujuan bersama yakni rumah tangga yang damai dan kuat dan sedapat mungkin mempunyai keturunan sesuai rahmat Tuhan.
Ini berarti pentingnya pertolongan Tuhan. Kita wajib selalu meminta pertolongan dan penyertaan Tuhan dalam setiap keputusan dan perjalanan maupun setiap langkah  kehidupan termasuk perkawinan, agar senantiasa memperoleh rahmat dan anugerah-NYA. Sesungguhnya perkawinan adalah lembaga suci yang dibentuk oleh Tuhan bukan manusia, maka dari itu pertolongan Tuhan sangat utama.