Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serangan Fajar dan Ngawurnya Golput

12 April 2019   12:32 Diperbarui: 12 April 2019   12:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Efek serangan fajar -golput (wallpaper.org)

Salah seorang menjawab,"Sesuai formulir kehadiran dan data pemilih, hadir 80 orang dari total 100 orang pemilih,Pak."

"Kalau begini, pasti akan dilakukan pemilihan ulang. Harus rembuk lagi jadwalnya dengan warga agar bisa hadir semua,"ujar Balud kepada Pak Sangga dan Panitia Pemilihan berjumlah empat orang yang masih menjaga seorang terduga pelaku dalam posko keamanan.

"Ini diluar dugaan saya, memang ada laporan masuk dugaan serangan fajar sebelum pencoblosan.  Masih digali dan diselidiki oleh tim kami. Ternyata bak disambar petir di tengah hari bolong, ada rekayasa golput seperti ini!" ujar Balud sambil menutupnya dengan helaan nafas berat.

" Kok Golput Mas Balud ? sahut Pak Sangga

" Seperti Golput jadinya. Golput itu sesungguhnya muasalnya para pemilih yang hadir dan ikut mencoblos namun merusak kertas suara pada lembaran putih luar bukan pada tempat semestinya. 

Kalau yang tidak hadir atau tidak dapat memilih karena syarat administrasi seperti tidak punya kartu pengenal atau surat keterangan atau tidak terdaftar sebagai pemilih. Nah ini semuanya sama golongannya yaitu tidak partisipasi atau abstain. Bukan Golput seperti pengertian ngawur saat ini. 

Dalam pemilihan seperti ini, cuma ada dua gaungnya yaitu memilih (voting) atau tidak memilih (abstain). Contohnya, hari ini sesuai data panitia: 80 orang memilih, 20 orang abstain. Jadi tingkat partisipasi 80 %, abstain atau yang dingawurkan sebagai golput 20%, papar Balud"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun