Makan Bareng Teman dan Keluarga Penuh Kekeluargaan (dok.Pribadi)
Budaya ngumpul dan makan bersama sudah mendarah-daging atau tradisi pada keluarga Indonesia, sosialisasi dengan teman atau mitra bisnis atau kalangan komunitas atau anak muda milenial. Orang Indonesia boleh dikatakan Jagonya Makan Ngumpul, entah itu di warung tegal (warteg), rumah makan padang, kafe gaul bahkan di restoran cepat saji sekalipun. Bahkan santap bersama sambil suap-suapan pada saat acara orientasi mahasiswa baru supaya akrab sesama angkatan.
Tradisi Makan Bersama Suap-Suapan di Acara Orientasi Mahasiswa Teknik USU-Medan (foto: M. Sabri)
Akhir kata, Jagonya Makan Ngumpul sebaiknya dibarengi dengan intensitas berbicara santai akrab tanpa terikat dengan gadget. Hal ini juga sesuai dengan tujuan makan bersama yakni menguatkan tali komunikasi dengan anggota keluarga atau teman tanpa sekat. Kalau perlu dalam lingkup keluarga modern atau urban, frekuensinya sesuai rekomendasi para ilmuwan, Musick & Meier, yakni tiga kali dalam seminggu minimal dan sebelum bersantap “
handphone” wajib dimatikan seperti saat ibadah di rumah ibadah dan SPBU.
Jakarta, 25 Agustus 2016
Salam Jago,
Edrol70
Facebook: @edyrolannapitupulu
Twitter: @edyrolan
Sumber referensi:
https://www.human.cornell.edu/pam/outreach/upload/Family-Mealtimes-2.pdf
http://thefilosofi.blogspot.co.id/2014/04/filosofi-hidup-orang-jawa-dan-maknanya.html
http://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/sastra-budaya-batak-toba
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya