3.   Pak Prof Muhajir menggantikan Pak Anies Baswedan, memimpin Kementerian Pendidikan Nasional.  Beliau tercatat terakhir sebagai mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Beliau dikenal aktif menulis artikel dan esai tentang agama,pendidikan juga sosiologi. Wawasan pengelolaan pendidikan dan sosiologi kemiliteran serta kedekatan Presiden dengan pengurus Muhammadiyah menjadi "tipping point" terpilihnya beliau menjadi menteri.
4.   Ibu Sri Mulyani Indrawati menggantikan Pak Bambang Brodjonegoro, memimpin Kementerian Keuangan. Beliau pernah menjabat juga sebagai Menteri Keuangan pada era Presiden SBY. Kini dengan tangan dinginnya dalam dunia keuangan negara setelah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan koneksinya dengan bankir kelas dunia memuluskan proyek infrastruktur dan pendanaan program kerja Presiden Jokowi.
5.   Pak Franky Sibarani dipindahkan dari jabatan sebagai kepala BKPM menjadi Wakil Menteri Perindustrian. Beliau sarat pengalaman di dunia agribisnis jugamanajemen industri makanan dan minuman.
Lima orang wajah baru berasal dari partai pendukung pemenangan Presiden Jokowi,yakni PKB, Nasdem, dan Hanura dan partai rekonsiliasi dengan lingkaran partaipendukung, yakni PAN dan Golkar.
- Pak Airlangga Hartanto, politisi partai Golkar menjabat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Pak Saleh Husin, dari partai Hanura.
- PakEko Putro Sanjoyo, politisi partai PKB menjabat sebagai Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Desa dan Transmigrasi menggantikan rekan separtainya Pak Marwan Jafar.
- Pak Asman Abnur, politisi partai PAN menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan Pak Yuddy Chrisnandi, dari partai Hanura.
- Pak Enggartiasto Lukita, politisi partai Nasdem menjabat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Pak Thomas Lembong. Beliau juga aktif dalam duniausaha perdagangan real estate dan pernah menjabat ketua REI (Real Estate Indonesia).
- Pak Wiranto, nama yang tidak asing yang kini masih menjabat  menjadi Ketua Umum Partai Hanura menggantikanPak Luhut Binsar Panjaitan, naik kelas dari posisi beliau yang lama yakni Pangab, kini mendapat kursi empuk dan panas yakni Menteri Koordinator Politik,Hukum dan HAM.
Semoga dengan pergantian posisi dan masuknya personil menteri baru, pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan perekonomian serta pengukuhan Negara Maritim Indonesia dapat berjalan mulus dan berhasil. Tema reshuffle kali ini lebih cenderung dalam rangka menggusur kinerja menteri yang gila kinerja pencitraan dan kerap menimbulkan kegaduhan politik antar departemen. Kiranya kementerian kedepan lebih solid dan kinerjanya nyata belaka.
Jakarta, 27 Juli 2016
Salam Hangat,
edrol 70