Â
Gerbong
Edrida Pulungan
Seperti pusaran waktu yang terus bergerak cepat
Engkau di dalamnya
Gerbong itu
Penuh, padat dan terisi
Mereka sedang menuju masa depan
Pada lintasan yang sama
Saling bersandar
Jika tak mampu menguatkan kaki
Memegang erat apa yang bisa dipegang
Bertahan hingga sampai tujuan
Meski mata kehilangan lelapnya
Meski bahu kehilangan sandarannya
Apakah engkau masih bisa masuk di gerbong itu
Berjalan diantara peronÂ
Berdesak-desakan
Saling dorong ke kiri dan ke kanan
dan mengingat cinta yang tak sampai di ibukota
keman kakimu melangkah
Maka berpasrahlah
Kemana jiwamu melaju
Ikutilah
Karena kisahmu akan tetap indah, meski berantakan
Tapi kau sudah tumbuh setelah runtuhmu
Bahkan kisahmu lebih tebal
karena di gerbong itu namamu tak tertuliskan
Namamu  tertulis di  istana harapan
Senayan, 23 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H