Borobudur Mahakarya Leluhur
Edrida Pulungan
Aku berdiri di depan mahakarya leluhurku
Merasakan aroma cipta, rasa dan karsa
Candi yang besar, megah penuh marwah
Menjadi perhatian dunia
LihatlahÂ
Disini berdiri tegak penuh pesona
Misteri terbuka dalam lembaran relief
dari kepala, tubuh dan kakinya
Situs warisan dunia ada dimana
disini di Magelang, Indonesia
Candi termegah di  duniaÂ
 Terhitung  ribuan relief dan ratusan stufa
1460 relief dan  504 stupaÂ
Berdiri kokoh pada abad ke-9Â
Masa kerajaan Mataram Dinasti Syailendra.
Candi penuh misteri ditengah hutanÂ
Ditemukan kembali  abad 18
Diakui UNESCO abad 19
Hingga menjadi tujuh keajaiban dunia
MencengangkanÂ
bagaimana candi dibangun
Dengan batu-batu alam nan kokoh
tak roboh
Berapa kaki dan tangan yang bekerja
Inilah mahakarya terindah
Membuka mata Eropa Â
Peradaban tinggi yang  dicapaiÂ
dari negeri para pekarya, Indonesia
Bagian dari  Asia Tenggara Kuno
Telah jutaan ribu pasang mata dan datang
Memandang
Menembus ruang, waktu dan peristiwa
Tak pernah usang dimakan zaman
Merawat kisahmu
Menjadi cerita indahÂ
Bagi generasi bangsa
yang mencinta seni budaya
Tak akan abai lagi
Terus  gali pengetahuan di urai
Kearifan bangsa tiada tara
Akulah anak bangsa yang bangga
Dengan  kemegahan borobudurÂ
Dalam relief- relief dan stufa
Banyak cerita dan kisah
Â
Meraba citarasa musik
Tiga belas abad silam
Dalam eksplorasi musik lampau
Menuju orkestra masa depan
yang akan tersimpan dalam ingatan
Tertulis nyata sejarah bangsakuÂ
yang dibaca oleh dunia
Borobudur, 2019
Masyarakat dan leluhur bangsa saat itu sudah mencintaimusik sebagai bagian dari cipta, rasa dan karsa serta pemikiran karya manusia yang tak lepas dari kecintaan terhadap keindahan dan kedamaian yang dicari dari alat musik  yang menjadi instrumen  musik kuno. Sejak tahun 824 Masehi saat peresmian Candi Borobudur dan ada lebih dari 200 relief yang spesifik menggambarkan perkembangan seni musik  , pada bagian panel reiief Karmawibhangga ternyata  tergambar dengan jelas beberapa orang memainkan alat musik yang sangat khas yang digunakan saat itu yang terdiri dari empat jenis yaitu ;Instrumen dibagi dalam 4 jenis, yaitu:  Pertama, Idiophone (dipukul atau diketok).Â
Alat pemukulnya bisa dari kayu atau besi. Contoh: gong, kulintang, arumba, gambang, saron, gender dan lain-lain. Kedua, Membraphone (dari kulit). Ciri-ciri khas dari jenis membraphone adalah terbuat dari kulit (selaput) yang direka pada rangka berbentuk lingkaran. Bunyi instrumen ini dihasilkan oleh getaran kulit yang dipukul.Â
Contoh: gendang, tambur, dogdog dan lain-lain. Ketiga ;Chordophone (dari senar atau tali). Ciri khusus jenis ini terdiri dari senar atau tali yang menghasilkan getaran. Cara yang digunakan digesek atau ditekan. Contoh alat yang digesek misalnya biola, rebab dan tatawangsa. Keempat; Aerophone (bunyi karena udara). Ciri khas jenis instrumen tersebut adalah bunyi yang disebabkan oleh adanya sentuhan udara. Udara yang menyebabkan getaran tersebut diatur oleh lubang-lubang yang ada pada instrumen itu.Â
Dalam imajinasi kita terbayangkan bahwa borubdur bagaikan pusat seni musik dunia  karena diantara alat musik itu juga ada alat musik dari Kalimantan, Thailand atau India. Mungkin saat itu banyak sekali para seniman dan pemusik seluruh dunia mengadakan pertunjukan musik bersama " dengan alat-alat musik yang berbeda. Simponi musik seolah terlahir dari rahim borubudur yang di gambarkan dalam relief- reliefnya. Seolah pernah ada konser besar seluruh dunia yang begitu kaya dengan alunan yang membawa ketenangan, kedamaian, keheningan dan kehangatan yang memecah hening. Hanya ada berdiri dan kokohnya candi serta alunan musik yang seolah menjadi pengantar tidur para dewa- dewiÂ
 Branding Borobudur sebagai  Wisata Sejarah Musik Dunia dengan Model Penta Helix
Sound Borobudur sebagai Pusat Musik Dunia bisa dikembangakan menjadi wisata sejarah dan budaya serta bagian dari wonderful indonesia  yang bisa memperkuat posisi Borobudur sebagai benchmark peradaban Bangsa. Hal ini juga terkorelasi dengan program Kawasan Super Prioritas Nasional (KSPN) dan salah satu acuan "World Storynomics Tourism".  Artinya destinasi wisata bisa dikemas dengan adanya cerita-cerita yang melatarbelakanginya sehingga menjadi sumber ekonomi karena kekuatan cerita tetap menarik bagi semua orang. Tentu saja harus diciptakan strategi dalam pengembangan wisata sejarah dan budaya dan menghidupkan borobudur bagaikan dari orkestar musik yang bisa dikemas menjadi pertunjukan berkelas seperti layaknya orang- orang eropa menonton opera dan  jika bisa mmebayar tiketnya merupakan satu kebanggan tersendiri
Saat saya  mendapatkan augerah ASN kategori Future  Leader dengan inovasi Collaborative government dalam pengembangan ekonomi kreatif  dan pariwisata daerah dengan model penta helix di masa pandemi merupakan langkah kolaborasi yang saya wujudkan dengan mengawalinya dari Palembang dan berhasil bersinergi dengan pemerintah pusat/ daerah, swasta, akademisi, komunitas dan media. Hal ini juga bisa di wujudkan dengan branding Borobudur sebagai  wisata sejarah musik dunia.Â
Semoga terwujud. saya masih merasakan euforia dan kenangan tak terlupa saat mengunjungi Kantor UNESCO di Paris dan bersua komite nasional Indonesia seperti Prof Arief Rahman Hakim dan tim  yang memperjuangkan  semua potensi bangsa Indonesia yang layak menjadi warisan dunia. Tentu harus ada kesadaran dan keterlibatan semua pihak. Dengan membangun borbudur sebagai bagian wisata sejarah dan buday tentu saja bisa menjadi sumber penghasilan bagi masayrakat lokal khususnya dan Indoensia pada umumnya.Â
Di masa pandemi bisa dilakukan dengan pertunjukan virtual musik sound of borobudur dan bisa juga diiringi tembanga- tembang jawa kuno serta puisi dan syair- syair masa lampau yang akan memberikan " pengalaman " dan " nuansa" masuk kedalam dunia masa lalu yang penuh dengan kisah  kisah seperti yang tergambar di relief.Â
Karena masa pandemi inovasi tetap dibutuhkan, Saatnya Dunia melihat Indonesia dengan cara pandang yang bebeda di tengah  merambahnya musik K Pop  di kalangan muda maka sound of borobudur akan mengembalikan pandangan minat anak muda dan masyarakat dan juga dunia pada identitas negerinya yang luar biasa bahkan sejarahnya lebih  banyak di tulis oleh ilmuaan asing dari pada warga negaranya sendiri. Refleksi yang dalam dan panjang akan tercipta seperti alunan dawai yang dipetik semoga alunan musik membangkitkan jiwa patriotik. salam kreatif anak bangsa. Banggaku pada Indonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI