Gambar 1 Â : Penulis berphoto bersama dengan Bapak Sapardi Djoko Damono sambil memegang buku
            " Jejak Damai  di Tanah Barus" saat ulang tahun beliau yang ke 77 tahun  Doc.edrida Pulungan
Kado Pusaka Aksara
: Untuk Sapardi Djoko Damono
Bukan aku yang inginkan kelahiran
Terlahir dalam bait-bait puisi usang
Batu sudah menjadi dedaunan hijau
Bertunas ia di kening pujangga muda
Ramai dalam pusaran
Sebelum sang waktu di ramu
Tujuh Puluh tujuh tahun bukan angka kramat bagiku
Itu hanya ada dalam benakmu
Selamat terlahir sang maestro syair
Kata mereka padamu malam itu
Ruangan dipenuhi mereka yang kagum
dalam kuntum-kuntum puisimu yang mekar dan sangar
Kamu hanya tersenyum
Seperti mengingat tahun- tahun ranum yang tertulis di daun lontar
Sedang aku memandangimu dari jauh
Belum bisa menyelesaikan bait pertamaku
Aku malu bertemu
Engkau seperti hidup seribu tahun lagiÂ
dalam aksara yang jadi pusaka
Masih banyak waktu tersisaÂ
Merayakan romansa " aku ingin" menjadi bunga
Pertemuan kita bukan yang pertama kali
Aku telah melipat jarak bersamamu
dalam lembar puisi  hujan di bulan juni
Aku menunggu tetes-tetesnya penuhi kepalaku
Kupandangi kolam dengan riak-riak airnya yang tenang
Juga aksaramu menjadi pusaka bagiku
Abadilah puisimu
Dalam temaram malam menuju fajar pagi
Apakah dukamu abadi
atau mengalir jadi bahagia dalam pelukan ingatan
Bentara Budaya Jakarta, 22 Maret 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H