Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Napak Tilas Perempuan Terakhir

29 Maret 2017   20:32 Diperbarui: 30 Maret 2017   05:00 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

selepas harapan

seluas impian

tanamlah kebaikan

Perempuan itu membacanya dengan hikmat. Senja telah tiba. Dengan hati-hati dia bawa botol itu, Esok dia akan berlayar. Menerima lamaran seorang lelaki bangsawan dari tanah seberang akan dibawakannnya cerita dari botol bertuah berisi pesan kebaikan. Mungkin hantaran membawa kesenenangan namun pesan dalam botol tersebut akan jadi nasihat pernikahan bagi mereka. 

Perempuan itu menghilang, Jejak kakinya menuju arah matahari terbenam

Tanjung Pinang, 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun