Suara angin begitu lirih
mengetuk bilik kecil di rumahku
Aku berlari mencari Ibu
ingin tidur dalam pelukannya
malam sudah larut jelang pagi
Namaku Syahreza berumur 7 Â tahun
Ada seberkas cahaya
terang masuk melalui jendela rumah
Naik keatas rumahku
Dentuman keras
Rumah kami di bom
dan suara tembakan dimana-manaÂ
bau mesiu dimana-mana
Aku menagis
Ibu terkapar dalam sujudnya
Berdarah dikeningnya
Tak bisa kupeluk
Tangan keras milik pamankuÂ
Merengkuhku membawaku berlari jauh
Akupun berlari tanpa tujuan
Menangis tanpa meronta
Mencari tebing , batu yang curam
Aku ingin hidup seribu tahun lagi
Aku taj tahu apa-apa
Aoa yang terjadi dengan negeriku ini
Aku adalah  satui dari anak-anak Aleppo
yang ibunya di tembak mati bersama adik perempuannya
Tepat di subuh hari yang sendu
Aku mencari batu untuk nisan mereka
Namun dimanakah tanah dan batu beraroma syurga
atau dimana negeri damai tanpa nafsu kuasa
Desember. 19. Singapura