Namun sang waktu terjatuh
berceceran dari bahunya
Dia pungut satu persatu
dalam tangisan dan doa seribu satuÂ
Dia tersungkur ke bumi
Tak ada tanah basah yang dibajak
Tak ada beras yang bisa dibawa pulang
Yang ada kepingan bulir-bulir kosong
Juga pedih yang menusuk di ulu hati
Namun berjiwa besarlah ia
Bersemedi seribu masa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!