Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemangggul Waktu

22 Juli 2016   09:08 Diperbarui: 22 Juli 2016   14:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Riuh jiwa dalam tabir-tabir peluh 

Berlalu ia dengan senyuman yang runtuh 

Dimanakah dia harus bertumbuh 

lalu menjadi pemanggul waktu 

yang menengarai matahari 

agar terbit berulang kali 

memberi kecupan hangat 

untuk tubuh yang meringkih 

dalam dingin menusuk yang pekat 

Menunggu pelukan hangat 

dan senyuman sang dewi yang tak bersekat

Namun sang waktu terjatuh

berceceran dari bahunya

Dia pungut satu persatu

dalam tangisan dan doa seribu satu 

Dia tersungkur ke bumi

Tak ada tanah basah yang dibajak

Tak ada beras yang bisa dibawa pulang

Yang ada kepingan bulir-bulir kosong

Juga pedih yang menusuk di ulu hati

Namun berjiwa besarlah ia

Bersemedi seribu masa

meminjam waktu kepada sang dewa

meski harus dikutuk ia berwajah rahwana 

Waktunya mencari pacul

dan terus memangggul

memanggul

memanggul

memanggul lelah yang tertatih

tiada merintih

hanya menyapih letih

lalu erdamai dengan masa lalu kelabu

tentang waktu yang tercecer disetiap ketukan palu

Senayan, 22 Juli 2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun