" saya Lara" kataku memperkenalkan diri juga
" jangan takut aku akan menjadi sahabat kalian, aku bisa mekar dan tumbuh jika selalu diseiram di pagi dan sore hari, jika genap tujuh purnama, maka aku akan menjadi perempuan sempurna dan bisa menjadi bagian keluarga kalian, jika kalian suci hidup bersamaku"
" benarkah" kataku tak percaya
" Kenapa kamu bertunas di pohon pinang ini" kata Bapak lagi
"Aku memang dikutuk karena pernah mematahkan tanaman pinang raja, dan aku bisa kembali hidup jika dirawat dengan baik oleh  tangan dingin sosok lelaki penyabar. Makanya aku hendak mengucaokan terimakasih pada kalian. Kata Pinanti terharu
Matahari mulai tersenyum dan meninggi. Aku segera menimba air di sumur dan dibantu oleh Bapak. kami menyiram pinang muda istimewa. Ada perempuan cantik yang bertunas di sana. Perasaanku tiba-tiab bahagia, semoga kelak Perempuan yang bertunas itu tumbuh besar dan ketika saatnya tiba bisa jadi teman bagiku dan Bapak. Atau jika aku ingin berharap banyak, dia bisa menjadi ibuku dan istri untuk Bapakku yang peyanyang dan penyabar.
Malampun tiba. Dari jendela kamar kulihat pinanti perempuan yang bertunas di pohon pinang muda nampak memejamkan matanya istirahat. Semoga mimpinya indah seindah mimpiku dan bapakkku. Selamat tidur Pinanti.