Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Masyarakat Baduy di Roda Zaman: Menyentuh Dunia Hening Tanpa Aksara

22 Maret 2016   20:02 Diperbarui: 23 Maret 2016   13:03 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potensi konflik  bisa terjadi antara masyarakat yang ingin menjaga kemurnian adat ditengah gempuran globalisasi dan struktur pemerintahan pusat yang lebih luas dalam bentuk penaataan daerah dan provinsi di Indonesia serta sejalan dengan kompetisi ASEAN Economic Community 2015 yang sudah digerbangnya.  Sesuai dengan definisi konflik yang disampaikan oleh  Louis Kriesberg dalam bukunya . Constructive Conflicts: From Escalation to Resolution, Lanham, Maryland: Rowman & Littlefield dengan definisi konflik adalah “A social conflict exist when two or more persons or group manifest the belief that they have incompatible objectives”. Dengan pengertian konflik akan terjadi pada dua kepentingan yang berbeda. Hal tersebut tersirat dalam penjelasan Ayah Mursidyang mencoba menjelaskan lebih lanjut tentang perspektif pendidikan dalam pemikiran masyarakat Baduy dalam penjelasannya mengatakan bahwa manusia berilmu dan berpendidikan itu penting untuk bekal hidup manusia di dunia dan di akhirat supaya tidak tersasar, dan masyarakat Baduy harus dididik ilmu dasar agama, dasar wiwitan dan ilmu pengetahuan sebab dalam riwayat awal manusia diciptakan di buana panca tengah, manusia penuh dibekali berbagai amanah dan berkelangsungan hidupnya menjaga alam  dengan sebagal isinya, dan tentunya bila manusia tidak dibekali dan tidak memiliki dasar ilmu tadi, maka jelas manusia tersebut tidak akan mampu untuk melaksanakan dan menunaikan amanah.

Alasan yang paling utama bagi masyarakat Baduy tentang larangan adat bersekolah adalah Pertama, masyarakat baduy kesehariannya penuh dengan kegiatan adat yang dilaksanakan, jadi jika masyarakat Baduy sekolah maka dipastikan banyak kegiatan adat yang tertunda. Kedua Tanah adat tidak boleh diubah menjadi bangunan sekolah yang permanen di tanah ulayat karena dipastikan bertentangan dengan hukum adat yang pokok, Ketiga, Masyarakat adat tidak boleh mengikuti banyak ajaran karena dikhawatirkan akan lupa pada dasar ajaran hukum wiwitan dan bisa terkena godaan tidak sejalan dengan adat yang menyebabkan kekisruhan. Keempat, masyarakat Baduy memegang amanah harus hidup sederhana supaya tetap sekeyakinan dan kebersamaan , karena jika Baduy diberi kebebasan untuk mencari ilmu pengetahuan dan kemajuan pasti akan terjadi persaingan hidup sedangkan kemajuan dan pengetahuan tidak ada batasnya, akhirnay masyarakat baduy  terus berlomba dan lupa dengan wiwitan dan tujuan hidup yang sebenarnya.

Jadi benarlah adanya pepatah yang meraka pegang teguh yang terpampang di perbatasan desa menuju baduy dalam yakni “ Lojor teu menang dipotong, pondok teu meunang disambung “ artinya segala sesuatu yang ada dalam kehidupan, tidak boleh dikurangi maupun ditambah, harus tetap utuh.

Analisis Sosiologis Perubahan Sosial Budaya yang terjadi dalam kehidupan warga masyarakat Baduy

 

Kehidupan warga masyarakat Baduy yangtaat dengan adat danleluhur akan bertolak belakang dengan intervensi pendidikan formal yang ditawarkan, meskpun modernisasi akan menggiring perubahan hanya saja perubahan  secara sosial dan budaya. Namun hal tersebut masih sulit diterima amsyarakat baduy

Namun jika adanya rekayasa dan intervensi pendidikan formal yang diberlakukan pada mereka maka bentuk intervensi pendidikan formal masyarkat Baduy adalah pembelajaran dalam bentuk sederhana seperti kemampuan untuk membaca, menulis dan berhitung yang diharapkan akan terjadi perubahan struktural dan sosial yang terjadi dalam kehidupan warga masyarakat baduy. Namun hal tersebut dikhawatirkan terjadi oleh masyarakat baduy karena akan menggoyahkan unsur aturan adat mereka dan pemuka adat berkewajiban mempertahankan unsur adat tersebut dan masyarakat Baduy harus patuh pada pimpinanannya dalam hal ini di sebut Puun bagi masyarakat Baduy dalam, tetapi hanya waktu yang bisa menjawabnya. Mungkin ketika masyarakat baduy sudah dewasa dan kritis. Maka Mari kita Rayakan Perbedaan Baduy Kembali

Unsur-unsur sosial yang ada akan menjadi faktor pedukung struktur sosial masyarakat Baduy  jika pendidikan formal diberlakukan karena mempengaruhi struktur sosial dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern.

Interaksi sosial dengan warga masyarakat diluar akan tetap terjadi meskipun masyarakat Baduy sendiri terkadang masih takut mendapat hukuman dari pemuka adat atau takut ditimpa musibah ( bencana ), maka mereka akan tetap taat terhadap aturan adat. Ide perubahan yang di usung untuk mencerdaskan dan mesejahterakan masyarakat, Baduy adalah sesuatu yang ideal namun hal tersebut adalah teori besar yang masih sulit diimpelementasikan bagi masyarakat Baduy, namun kemampuan mereka untuk tetap bertahan memagang adat leluhur dan kearifan lokal menjaga lingkungan, alam dan hutan adalah sesuatu yang patut dibanggakan, Karena diseluruh negeri dan dunia masyarakat Baduy adalah masyarakat yang paling menjaga hutan dan lingkungan.

Dalam wawancara terakhir dengan ayah mursid mengatakan bahwa dia ingin kelak keterunannya akan tetap memegang adat leleuhur dan melanjutkan kepemimpinanannya yang sering dijadikan juru bicara untuk pemerintah dan masyarakat luar tentang adat istiadat yang harus tetap dipegang oleh keturunannya. Karena ayah mursyid juga masih keturunan Puun yang memegang adat istiadat. Namun kekhatirannya tetap ada akan kondisi modernisasi zaman yang membuat generasi muda Baduy terpengaruh dan meninggalkan adat leluhurnya.

Melirik Pendidikan Baduy masa kini, Menuju masa depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun