Ratu Tanpa Mahkota Cinta
1
Aku telah lama meninggalkan istanamu
Istana tempatku menatap berwibawanya senyummu
Sang rajadengan tahta dan puja-puja wanita
2
Engkau Raja yang pernah mengayomiku dengan manisnya cinta
Laksana madu yang legit manis dirasa
Kasih sayangmu seluas samudera yang membentang
antara Samudera pasai dan Majapahit
semua rayu padu keluar dari lisanmu untuk mendapatkanku
4
Aku pergi kutinggalkan mahkota yang pernah kau beri
Aku telah lama diam bersanding denganmu bagai pajangan
Kini aku raih pelana dan berkelana jauh
Tak bisa kau kejar
Tak bisa kau tempuh
Mayong si kuda putih yang perkasa bersamaku
Saksi cinta, pualam jiwa yang pernah kau hadiahkan dulu
5
Entah sampai Engkau bertahan dalam hiruk pikuk kekuasaan
Mengayuh masa keemasan sendiri saja
Tanpa aku merasa ada disana
Dalam malam-malam panjang
Kau abaikan aku
berdialog dengan punggawamumengatur strategi perang
Kuasa, tahta, kuasa, wanita, kuasa, harta
Engkau dihibur penari istana bermata jeli menggoda
Lupakah engkau padaku perempuan berhati senja
Yang kau pinang saat purnama tiba
Dan kau lamar dengan 200 bongkah emas dan 5 kuda putih perkasa
6
Aku bertahan dengan setiaku
Menangis, miris,pedih, mengaduh, peluh, lumpuh, runtuh
meski aku merindu
Ku bunuh rinduku
Kubunuh rasaku
Engkau kini milik mereka yang memuja-muja
perempuan-perempuan muda yang gila harta
Kau memadunya di saat dipuncak kuasa
Aku menepi
Namun tegar bagai bunga karang
Aku ratu rakyat yang tak ingin kubuat gundah
Hanya karena masalah asmara
4
Meski gelisahku berpayung rindu
Berkalung semu dan membatu
Namun Aku tetaplah sang purna ratu meski tanpa mahkota cinta
Meski Kuingin bersamamu sehari saja
Menatap senja bersama
Mengenang sekian lama
Janji setiamu yang menggelegar terucap setelah senja
Saat semua dewa berpesta dan menyambut dua rasa menyatu dengan suka cita
Dan lihatlah aku kini tanpamu
Mataku yang penuh duka berubah bahagia
Dunia menyambutku dengan bait puisi senja
Balaraja, jelang senja maret 2014
[caption id="attachment_325841" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi ratu tanpa mahkota doc wongalus.wordpress.com"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H