tanah dan properti bahkan di desa. Sementara desa-desa dahulu sering kali dianggap sebagai tempat yang terjangkau untuk kepemilikan tanah dan properti, kini kita sering kali melihat lonjakan harga yang membuatnya sulit dijangkau, terutama bagi generasi muda. Artikel ini akan membahas beberapa alasan mengapa harga tanah dan properti di desa dapat menjadi mahal.
Seiring berjalannya waktu, kita menyaksikan perubahan dramatis dalam pasarUrbanisasi dan Permintaan Tinggi
Salah satu faktor utama adalah urbanisasi yang terus berlangsung. Banyak generasi muda yang sebelumnya tinggal di desa telah bermigrasi ke kota-kota besar dan luar negeri dalam pencarian pekerjaan dan peluang. Hal ini meningkatkan permintaan akan tanah dan properti di desa, terutama dari mereka yang ingin kembali ke lingkungan  asalnya yang lebih tenang dan alami.
 Investasi dan Pengembangan
Dalam beberapa tahun terakhir, desa-desa sering kali menjadi target investasi dan pengembangan. Banyak pengembang properti melihat potensi dalam mengembangkan properti di desa untuk tujuan komersial atau liburan. Ini mengarah pada peningkatan harga tanah dan properti, yang seringkali dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu.
  "Di daerah saya saat ini harga naik 100% hanya dalam waktu 3 tahun."
 Aksesibilitas yang Lebih Baik
Peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas ke desa-desa telah membuatnya lebih mudah dijangkau. Jalan-jalan yang diperbaiki dan transportasi umum yang lebih baik telah membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk tinggal di desa. Namun, ini juga telah menyebabkan peningkatan harga properti karena permintaan yang lebih tinggi.
 Investasi Jangka Panjang
Beberapa pemilik tanah di desa memandang properti mereka sebagai investasi jangka panjang. Mereka mungkin memilih untuk menyimpan tanah mereka daripada menjualnya, berharap bahwa nilai properti akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat mengurangi jumlah properti yang tersedia untuk dibeli, sehingga meningkatkan harga.
Potensi Investasi