Mohon tunggu...
Edo Kriswidarta
Edo Kriswidarta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dari Universitas Atma Jaya Yogayakarta Fakultas Teknik

Saya membuat akun ini untuk kepentingan kuliah saya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemasangan Lubang Resapan Biopori di Desa Batu Daya

21 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 21 Januari 2025   11:14 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Batu Daya mengambil langkah progresif dalam pengelolaan lingkungan dengan mengimplementasikan sistem lubang resapan biopori yang terintegrasi dengan produksi kompos organik. Program yang dimulai sebagai solusi pengelolaan air ini telah berkembang menjadi inisiatif komprehensif yang mencakup pengelolaan sampah organik dan peningkatan kesuburan tanah desa.

Latar Belakang Program

Sebelum implementasi program biopori, Desa Batu Daya menghadapi beberapa tantangan lingkungan yang signifikan. Genangan air di musim hujan sering terjadi di beberapa titik strategis desa, sementara pengelolaan sampah organik belum optimal. Kondisi ini mendorong pemerintah desa untuk mencari solusi yang tidak hanya mengatasi masalah drainase tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Setelah melalui kajian mendalam dan konsultasi dengan ahli lingkungan, sistem biopori dipilih sebagai solusi yang paling tepat. Keputusan ini didasarkan pada efektivitas sistem, biaya implementasi yang terjangkau, serta potensi manfaat ganda yang dapat dihasilkan.

Lokasi dan Implementasi

Tahap awal program difokuskan pada dua lokasi strategis: Kantor Desa Batu Daya dan Balai Desa Batu Daya. Pemilihan kedua lokasi ini tidak hanya mempertimbangkan aspek teknis seperti kondisi tanah dan pola aliran air, tetapi juga aspek sosial seperti aksesibilitas dan visibilitas bagi masyarakat. Kantor desa, sebagai pusat administrasi, dan balai desa, sebagai pusat kegiatan masyarakat, menjadi etalase yang sempurna untuk mendemonstrasikan efektivitas sistem biopori.

Proses implementasi dimulai dengan survei detail yang melibatkan pengukuran kemiringan tanah, analisis jenis tanah, dan pemetaan aliran air permukaan. Tim teknis kemudian menentukan titik-titik optimal untuk penempatan lubang biopori, mempertimbangkan faktor seperti jarak antar lubang, kedekatan dengan sumber sampah organik, dan kemudahan dalam pemeliharaan.

Teknologi dan Desain Sistem

Lubang biopori yang dipasang menggunakan desain yang telah disempurnakan, dengan kedalaman 100 cm dan diameter 10 cm. Modifikasi khusus diterapkan pada penutup lubang, menggunakan material anti karat dengan lubang-lubang sirkulasi yang didesain untuk mencegah masuknya sampah non-organik sambil tetap memungkinkan aliran air optimal.

Inovasi dalam desain juga mencakup penambahan lapisan kerikil di dasar lubang untuk memfasilitasi distribusi air yang lebih baik, serta penggunaan pipa PVC berkualitas tinggi sebagai pelindung dinding lubang di bagian atas untuk mencegah longsor dan memudahkan proses pemeliharaan.

Proses Pengomposan dan Manfaatnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun