Mohon tunggu...
Edward Theodorus
Edward Theodorus Mohon Tunggu... Dosen - Dosen psikologi di Universitas Sanata Dharma

Warga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Bujang Lapuk, Sang Primadona, dan Dua Anting-anting

19 Maret 2023   09:44 Diperbarui: 19 Maret 2023   09:46 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joe tertawa riang, lalu menengok kiri kanannya dan memperbaiki ekspresi wajahnya agar kelihatan tak berlebihan. Malu dilihat pengunjung warteg.

"Ngerti aja aku lagi makan siang. Kamu lagi ngapain?"

"Masih leyeh-leyeh di tempat tidur, Mas. Nanti jam duaan baru keluar makan siang."

"Tadi malam baru kuperhatikan bahwa telingamu banyak tindikannya ya?"

"Wkwkwk... Biasa aja lagi Mas. Aku pakai anting-anting 8 biji sejak aku memutuskan untuk tidak mau berpasangan lagi."

"Kamu benar-benar nggak mau pacaran lagi gitu?"

"Wkwkwkwk... Ya iyalah. Udah trauma dan kapok. Kalo aku terbuka untuk pacaran, paling-paling aku hanya memakai dua anting-anting. Dan itu nggak mungkinlah."

Ya, dua anting-anting, ulang Joe dalam hati.

Pembicaraan pun terus berlanjut sampai jam makan siang habis. Joe mengantongi telepon genggamnya, membayar makanannya, dan berjalan kembali ke kantor.

Selama beberapa waktu, Joe setiap hari berinteraksi dengan June dan menonton penampilannya di ruang maya. Beberapa kali Joe mengajak June bertemu langsung dan selalu ditolak dengan halus.

Melalui perangkat lunak kencan, Joe berhasil mendapatkan beberapa kencan di dunia nyata. Tetapi tidak ada yang menarik hatinya. Benaknya selalu dipenuhi imaji June. Sampai pada suatu waktu Joe memutuskan cukup sudah usahanya mencari jodoh lewat perangkat lunak. Joe pamit pada June; dia akan menghapus profilnya dan kalau June tidak mau pindah komunikasi ke WhatsApp, berarti inilah komunikasi terakhir bersamanya. June mengucapkan sehat selalu dan semoga Joe mendapatkan jodoh secepatnya. Joe agak kecewa bahwa June teguh pada pendiriannya untuk tidak mau bertemu langsung dengannya di dunia nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun