Mohon tunggu...
Edmund Daniel
Edmund Daniel Mohon Tunggu... Lainnya - SMAK 5 PENABUR

KELAS XI IPS 1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahatma Gandhi Sang "Pejuang Keadilan"

9 November 2022   07:00 Diperbarui: 9 November 2022   07:28 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Biografi Mahatma Gandhi.

Lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, Kathiawar di India. Mempunyai nama lengkap yaitu Mohandas Karamchand Ghandi. Mempunyai ayah bernama Karamchand Uttamchand Gandhi. Dan Ibu bernama Putlibai. Gandhi memilki dua kakak tiri dan tiga saudara kandung.

Masa Kecil :

Semenjak kecil Gandhi merupakan anak yang taat beragama. Gandhi merupakan orang beragama Hindu. Tetapi semakin besar dia mulai melanggar aturan dalam agama hindu seperti minum alkohol dan memakan daging sapi. Gandhi sempat mempunyai cita-cita menjadi dokter pada saat usia 12 tahun. Pada usia 13 tahun, Gandhi dijodohkan dengan Kasturba Makanji yang merupakan putri seorang pedagang, dan kemudian menikah. Kala itu usia Kasturba baru menginjak 14 tahun. Gandhi mengaku bahwa susah berkonsentrasi di sekolah karena pikirannya fokus pada istrinya. Ia dikaruniai lima orang anak, namun salah satunya meninggal dunia.

Masa Dewasa :

Pada usia 19 tahun, Gandhi belajar hukum ke London, Inggris. Ia belajar hukum di Inner Temple London. Di sana, Ia mempelajari hukum dan yurisprudensi dengan cita-cita menjadi pengacara. Selama di London Gandhi sudah meninggalkan kebiasaan buruknya dan terlibat dalam Gerakan vegetarian dan bertemu dengan Theosophical Society. Pada Juni tahun 1891, Gandhi telah menyelesaikan studinya dan sukses menjadi pengacara. Setelah sukses, Gandhi pun Kembali ke India. Pada saat Gandhi menangani kasus pertamanya Ia merasa canggung memeriksa saksi. Sehingga ia melarikan diri dari ruang sidang dan mengembalikan uang kliennya.

Masa Sulit :

Ketika di India, Gandhi merasa sangat sulit untuk menemukan pekerjaan. Sehingga Ia berpindah lagi ke Afrika Selatan. Ia mendapatkan kontrak satu tahun dengan Dada Abdulla & Co. Terkait layanan hukum. Ia menghabiskan lebih dari satu tahun untuk mendapatkan pengalaman spiritual dan politik di Afrika Selatan. Bersama dengan orang kulit berwarna lainnya, dia menjadi sasaran diskriminasi, seperti diminta untuk pindah dari kelas satu kereta api, meski dia memiliki tiket resmi. Selain itu, dia pernah diminta untuk melepas serbannya. Kedua tindakan intimidasi tersebut ditolak Gandhi. Pengalaman semacam itu membangkitkan semangatnya untuk berjuang demi keadilan sosial. Akhirnya Gandhi pun menetap di Afrika selama 20 tahun lamanya. Selama 20 tahun, Ia berhasil mendirikan Kongres India Natal yang bertujuan untuk membentuk komunitas India di Afrika Selatan hingga menjadi kekuatan politik.

Masa Kejayaan :

Di usia 46 tahun, Gandhi kembali ke India dan menjadi figur pemimpin Gerakan nasionalis India. Gopal Krishna Gokhale, seorang pemimpin senior dari Kongres Nasional India, mengundang Gandhi untuk bergabung dengan gerakan perjuangan India untuk kemerdekaan melawan Kekuasaan Inggris. Gokhale membimbing Gandhi tentang situasi politik yang berlaku di India dan juga masalah-masalah sosial. Dia kemudian bergabung dengan Kongres Nasional India dan sebelum mengambil alih kepemimpinan pada 1920, yang kemudian memancing gerakan hasutan bernama Satyagraha. Gandhi terus memperjuangkan hak-hak rakyat India dengan menggunakan cara non-kekerasan atau yang Ia sebut Satyagraha.

Monopoli Garam :

Gandhi sempat mendapatkan hukuman penjara selama 6 tahun pada tahun 1922. Tetapi dia dibebaskan pada tahun 1924 karna menjalani operasi usus buntu. Setelah keluar dari penjara Kekerasan dua kelompok beragama di India beraksi lagi. Berpuasa selama tiga pekan pada musim gugur 1924, dia mendesak terwujudnya persatuan. Sempat tak aktif di bidang politik pada 1920-an, Gandhi kembali terjun ke dunia itu pada 1930. Dia memprotes Undang-undang Garam Inggris yang melarang orang India mengumpulkan atau menjual garam. Pajak berat diberlakukan, mendorong Gandhi kembali melancarkan gerakan Satyagraha. Pada 12 Maret 1930, Gandhi berangkat bersama 79 orang pengikutnya menuju kota Dandi di pesisir Laut Arab. Nantinya, Gandhi berencana untuk menentang Inggris dengan cara membuat garam dari air laut. Sepanjang perjalanan sejauh 387 kilometer itu ternyata makin banyak rakyat India yang mengikuti dia.

Gerakan Nasionalis :

Pada tahun 1934, Gandhi mulai menjauh dari bidang politik dan fokus kepada Pendidikan, kemiskinan, dan masalah yang melanda di daerah perdesaaan India. Gerakan nasionalis makin memuncak ketika Perang Dunia II pecah pada 1939. Gandhi meluncurkan gerakan Quit India, yang menuntut "penarikan Inggris secara teratur" dari India. Dia memberikan pidato yang meluncurkan gerakan pada 8 Agustus 1942. Namun, dia dikritik karena penolakannya yang keras untuk mendukung Inggris dalam Perang Dunia II.

Meninggalnya Gandhi :

Pada tanggal 30 Januari 1948. Gandhi berusia 79 tahun dengan kondisi yang lemah. Gandhi sudah memilki dua cucu perempuan dan menetap di Birla House, New Delhi, India. Seorang bernama Nathuram Godse kesal dengan Gandhi. Ia berlutut dihadapannya dan mengeluarkan pistol semiotomatis. Ia menembak Gandhi dengan jarak sangat dekat sebanyak tiga kali. Akhirnya Godse mendapatkan hukuman mati pada November 1948.

Zaman Sekarang :

Zaman sekarang Gandhi dikenal sebagai tokoh Dunia yang memperjuangkan keadilan sosial. Gandhi juga banyak menginspirasi beragam anak muda dengan quotes yang ia tulis seperti :

  • "Be the change that you wish to see in the world."
  • " An eye for an eye only ends up making the whole world blind."

2 quotes diatas merupakan quotes favorit saya pribadi dari Mahatma Gandhi. Yang memilki arti

  • Jadilah perubahan yang ingin kamu lihat di dunia
  • Mata ganti mata hanya akan membuat seluruh dunia buta.

Terima Kasih sudah membaca artikel ini. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang sopan dan kurang berkenan di hati anda. Tuhan Yesus Memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun