Merancang Pembelajaran PAI dengan Lingkungan Kaya Literasi dan Numerasi

Namun penulis mengingatkan bahwa menyerahkan 100 % kepada guru PAI itu adalah hal yang mustahil, oleh karena itu ada 3 hal yang harus saling bekerjasama jika pendidikan ingin sukses. 

Pertama anaknya mempunyai kemauan dan ketertarikan, Kedua orangtua yang mendukung baik dirumah maupun disekolah, dan ketiga adalah guru yang berkualitas. Jika salah satunya tidak berkontribusi maka pendidikan akan pincang.

Pribadi

Setelah penulis menyampaikan materi, Ibu Melly Minarti, M.Pd menjelaskan mengenai pembuatan modul ajar berbasis literasi dan numerasi yang terdifferensiasi. Sungguh sangat menarik apa yang disajikan beliau, dengan membuka dengan ice breaking yang menarik sehingga ruang kegiatan menjadi lebih hidup.

 Ibu Melly Minarti, M.Pd setelah menyajikan ice breaking melakukan diagnosis awal dengan menanyakan seputar pemahaman awal mengenai modul ajar yang ternyata guru PAI banyak yang sudah mengetahuinya. 

Oleh karena itu Ibu Melly Minarti banyak melakukan praktik dengan membuat 3 kelompok yang menganalisis modul ajar yang disajikan. Karena keterbatasan waktu, beliau membatasi dalam hal menganalisis diberi waktu 15 menit.

Ternyata dalam waktu yang singkat, setiap kelompok terlibat aktif dalam mendiskusikan modul ajar yang diberikan. Kelompok HSS menjadi yang pertama dalam mengirim di drive yang sudah di share oleh pemateri. Kelompok HSS hanya menambahkan pada modul ajar itu mengenai kesepakatan kelas, apersepsi, dan prestest. 

Pemateri pun memberi umpan balik dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut sangat jeli. Adapun untuk kegiatan pembelajarannya pada modul tersebut sudah mencakup literasi dan numerasi.

Kelompok HST menjadi kelompok kedua yang selesai. Didalam persentasinya sangat meyakinkan pemateri akan pemahaman mengenai literasi dan numerasi.

Pribadi

Kelompok Tapin menjadi kelompok terakhir yang mengumpulkan dengan integrasi dengan canva sebagai berikut ;