Mohon tunggu...
Edmu YulfizarAbdan
Edmu YulfizarAbdan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemula

Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru SMA |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merancang Pembelajaran PAI dengan Lingkungan Kaya Literasi dan Numerasi

7 Oktober 2024   21:32 Diperbarui: 7 Oktober 2024   22:39 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika terkendala dengan padatnya waktu maka penulis beri saran untuk menuliskannya di WA atau di noted pada handphone yang sering kita pegang. Sedikit banyaknya jika dirasa ada hal yang bagus maka langsung dituliskan. 

Sebagaimana Raditya Dika salah satu penulis nasional setiap kemanapun membawa buku catatan yang berfungsi menuliskan segala hal yang menarik atau yang menjadi keresahan yang dapat dikembangkan dalam tulisannya.

Penulis pun mengatakan kepada mereka bahwa tujuan penulis ini membuat buku solo setiap tahun diantaranya adalah untuk kenang-kenangan penulis dalam menjalani pengabdian selama menjadi guru hingga pensiun kelak. Setiap kejadian, pertemuan bisa menjadi tulisan yang bermakna dan perlu diikat menjadi sebuah buku.

Pribadi
Pribadi

Setelah Bapak Jainuddin menjelaskan dengan rinci mengenai capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan alur tujuan pembelajaran yang differensiasi, giliran penulis menyampaikan materi. Dalam slide power point penulis sampaikan mengenai pentingnya membaca arahan dari Kemdikbud maupun Kemenag mengenai Assesmen. Itu semua dapat di unduh melalui website kementrian masing-masing.

Sebagaimana Kemdikbud yang menyarankan dalam setiap assemen harus berbasis kepada kebutuhan peserta didik dengan selalu diawali dengan kegiatan assemen diagnostik. Lalu setiap hasil assemen sumatif akhir materi digunakan sebagai ajang perbaikan baik untuk peserta didik maupun gurunya. Bahkan didalam acuan tersebut dikatakan jikalau nilai-nilai formatif sudah dirasa cukup untuk menilai dan mengukur peserta didik, maka tidak ada assemen sumatif semester pun tidak masalah.

Di sisi Kemenag dalam hal assemen menyarankan untuk fokus kepada aspek penguasaan praktik dan sikap beragama peserta didik. Terutama terkait hal yang Fardhu Ain seperti shalat, membaca Al Qur'an, bersuci,serta praktik lainnya sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Penulis pun pada kali ini banyak membagikan praktik assemen yang penulis sudah lakukan seperti peserta didik membuat video drama kisah-kisah Nabi atau tokoh dan film yang berkaitan tentang kehidupan dengan berkolaborasi dengan Chat GPT, membuat buku antologi peserta didik sesuai dengan BAB yang terkait, dan lainnya. 

Dengan harapan assemen bukan hanya monoton pilihan ganda atau essay saja, namun dapat lebih variatif. 

Bahkan dalam aspek penilaian sikap, penulis mencoba selalu menghargai kebiasaan positif peserta didik seperti yang terbiasa selalu mengucapkan salam, shalat shubuh berjamaah, pembiasaan kata-kata positif seperti terimakasih, dan lainnya.

Penulis pun tadi juga menyampaikan mengenai bahwa guru PAI adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam menciptakan peradaban. Oleh karena itu suka tidak suka, mau tidak mau, guru PAI dituntut untuk menjadi teladan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun