Mohon tunggu...
Edmu YulfizarAbdan
Edmu YulfizarAbdan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemula

Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru Inspiratif Era Kurikulum Merdeka (2024) |Guru SMA |

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Desa Aspionistic, Nyanyian Cicak dan Bisikan Nyamuk

1 Juli 2024   18:47 Diperbarui: 1 Juli 2024   18:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disuatu desa yang damai tiba-tiba cicak menempel di plafon bernyanyi dengan merdunya  " Bos datang...." " Mending tak usah datang....". Ahh nyanyian apa lagi yang dilontarkan selanjutnya?

Suara merdu tersebut terbawa oleh angin yang sampai ditelinga seekor nyamuk dan berbisik dalam hatinya " Apakah tidak ada waktu untuk sekedar bertanya kondisi, mengapa tak menghadiri pesta rakyat tersebut ? Mengapa susah sekali untuk mengerti orang lain wahai cicak? Oh iya, barangkali nyamuk akan selalu salah dan kalah oleh cicak yang sudah lama menetap di desa itu, apalagi menganggap dirinya sang ratu cicak."

Konon cicak lidahnya sangat pedas di wilayah tersebut yang kadang dengan garang melahap nyamuk lainnya dengan untaian lagunya tersebut.

Tak lama berselang datang rintikan hujan yang membawa pesan bahwa menghindar dari cicak toxic itu lebih baik daripada mendengar nyanyiannya yang terkadang jika garang menjadi fales.

Yah begitulah kehidupan dunia hewan di desa tersebut, dipenuhi dengan banyak peristiwa tak terduga. Namanya juga hewan sosial, pasti ketersinggungan menjadi hal yang lumrah. Tinggal hewan yang cerdas dan beradab lah yang harus berlatih untuk mengolah hati agar tidak mudah tersinggung atas setiap ucapan hewan apapun tak terkecuali cicak. 

Akhirnya nyamuk menyadari sesuatu hal dengan teringat pesan dari kawan lamanya yakni semut bahwa " Menjelaskan diri kita apalagi kegiatan kita kepada orang yang tak menyukai kita itu adalah hal yang sia-sia. Oleh karena itu teruslah fokus untuk mengabdi, berkarya demi kemajuan desa Aspionistic ini.

Kalimat itu akhirnya menghujam pikiran nyamuk yang tadinya mulai putus asa dengan segala konflik yang terjadi di desa tersebut. Lalu kembali bersemangat untuk memberikan yang terbaik untuk desa dengan kemampuan yang dimilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun