Headline judul tersebut disampaikan oleh istri ketika di dalam kamar hotel Savoy Homan melalui handphonenya. Sontak penulis kaget dan merasa perlu waspada, apalagi sebagai traveller pemula hal ini membuat takut. Kurang lebih ceritanya sebagai berikut sekitar tanggal 17 februari 2024 ada penumpang yang memesan suatu aplikasi taksi online dari stasiun Tegalluar, karena pesannya dibatalkan akhirnya penumpang ini berjalan keluar stasiun Tegalluar. Lalu ada taxi online menghampirinya, penumpang pun masuk kedalam mobil tersebut. Setelah dibawah cukup jauh, taksi online tersebut berhenti dan supir menodong penumpang dengan pisau dan meminta uang sebanyak 20 juta. Lantas penumpang menelpon orangtuanya dan dikirimlah uang tersebut.
Ternyata setelah penulis berbincang dengan salah satu supir taksi online bernama Mas Aldi bahwa kabar tersebut HOAX. Mas Aldi menuturkan bahwa penumpang tersebut berbohong untuk kepentingan dirinya. " Orangnya sudah klarifikasi kok mas Edmu, InsyaAllah kalau menggunakan taksi online ini Go-car dijamin aman, karena sistemnya ketat untuk menjadi supir dan tindakan hukumnya juga tegas".Â
Akhirnya penulis pun merasa lega dengan pernyataan beliau. Apalagi penulis meyakinkan dengan membuka berita yang terkait ini untuk lebih meyakinkan lagi. Dilansir dari bisnis.tempo.co bahwa penumpang tersebut bernama raka, ia telah membuat video klarifikasi bersama kepolisian. Dalam laporan tersebut, Raka mengaku informasi yang viral tersebut adalah rekayasa dan ia buat untuk kepentingan pribadi. Ditambah lagi informasi dari Head of Product Communications Gojek yakni Rosel Lavina  kepada Tempo bahwa " Dapat kami sampaikan informasi dan kejadian tersebut tidak benar atau hoax".
Memang selama penulis menggunakan jasa taksi online sebagai traveller merasa aman saja bahkan kami dapat bertukar informasi terkait apapun. Termasuk dengan Mas Aldi salah satu supir taksi online yang membawa kami dari Braga ke Batu Reok. Dengan kecanggihan teknologi sekarang memang sangat mempermudah traveller untuk mencari informasi apapun. Salah satu informasi yang berguna adalah ketika penulis mengunjungi museum Asia-Afrika.Â
Museum Asia-Afrika
Penulis bersama istri sungguh ingin tahu isi dari museum tersebut. Setelah menggunakan barcode yang terpampang didepan untuk mengisi daftar hadir kunjungan, kami pun dipersilahkan untuk masuk kedalamnya. Tentu untuk pembaca yang ingin ke Museum harus mengetahui jadwalnya. Museum Asia Afrika ini buka untuk umum pada hari Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu pukul 09.00- 12.00 dan 13.00-15.00. Sedangkan museum ini tutup pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan Hari Libur Nasional.Â
Kami kira untuk masuk ke Musium Afrika ini berbayar. Ternyata setelah kami diarahkan ke reservasi, tidak ada biaya sedikit pun atau gratis. Kami mengelilingi satu per satu artefak, gambar, dan patung dari peristiwa Konferesi Asia Afrika 1955. Diawali dengan melihat patung bapak Soekarno yang sedang berpidato dihadapan negara konferensi. Penulis mendapati sedikitnya inti dari pidato beliau adalah melawan segala bentuk penjajahan kepada bangsa yang merdeka dan mengedepankan perdamaian dunia.
Penulis rasa pidato tersebut masih relevan hingga sekarang karena disudut ruangan tersebut ada tertulis kalimat kurang lebihnya bahwa " ....bebaskan kami dari perang, kemiskinan, kebodohan, diskriminasi, jerit ketakutan, tangis kelaparan..... Ciptakan perdamaian!"
Apalagi jika dihubungan dengan konflik Israel- Palestina sekarang ini, semangat ruh dari konferensi Asia-Afrika ini harus digaungkan terus menerus. Hingga saat ini Israel masih membombardir Palestina di daerah Rafah. Dan apa yang dilakukan oleh Indonesia melalui Ibu Retno, perlu diacungi jempol. Karena ini sesuai pijakan pedoman Indonesia dalam bernegara yang digagas oleh Founding Father kita.
Generasi muda sekarang harus mengetahui sejarah ini, agar tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa yang mengedepankan perdamaian. Mengapa hal ini penting? Tertulis disudut ruangan laiinya mengenai kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia bahwa :
1. Politik bebas dan aktif berdasarkan kepentingan rakyat dan menuju arah perdamaian dunia.
2. Politik ke araah kerjasama yang erat antara negara Asia Afrika.
3. Politik bertetangga baik.
Menangkal Hoax Sebagai Ruh Konferensi Asia-Afrika
Tentunya sekarang kita hidup di era informasi yang sangat deras atau biasa disebut tsunami informasi. Mengenai hal ini sebenarnya dalam hasil dari  komite kebudayaan konferensi Asia-Afrika sudah tertuang sejak lama bahwa mereka membicarakan kemungkinan-kemungkinan diadakannya kerjasama di bidang kebudayaan yang diketuai oleh Muhammad Yamin, dengan penekanan pada :
1. Cara memperoleh pengetahuan.
2. Pertukaran di bidang kebudayaan.
3. Pertukaran Informasi.
Dari 3 hal diatas ini disimpulkan bahwa perlunya sikap saling percaya dengan tidak menyebar hoax. Tentu untuk skala kecil adalah tidak menyebarkan berita kebohongan seperti oknum penumpang diatas. Karena efek dari hoax itu sangat luar biasa, salahsatunya seperti penulis ceritakan diawal yakni membuat pengunjung luar kota ketakutan dan bisa membuat tidak percaya lagi dengan taksi online. Jika banyak orang yang tidak percaya dengan taksi online, maka nantinya banyak yang menganggur, tentu ini akan mempengaruhi sisi ekonomi bangsa juga.Â
Salah satu cara menangkal Hoax diantaranya adalah dengan tidak langsung menyebarkan berita tersebut, kroscek terlebih dahulu berita tersebut. Menurut survey yang dilakukan oleh Masyarakat Telematika Indonesia ( MASTEL) pada tahun 2019 berita hoax dari tulisan sebanyak 79, 7 %, foto editan 57,8 5, foto dengan caption palsu 66,3%, video editan 45,70%, video dengan narasi palsu 53,2%, berita/video/foto lama diposting kembali 69,20%.
Al Qur'an pun sudah memberikan panduan terkait dalam menangkal hoax sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al Hujurat ayat 6 bahwa "Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka PERIKSALAH dengan TELITI agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu". Dari ayat ini dapat kita tarik pesan bahwa ambillah berita dari sumber tepercaya yang sudah di akui kredibiltasnya sehingga tidak akan membawa dampak penggunaan dan penyebaran berita bohong dengan segala akibatnya.
Akhirnya testimoni Penulis sebagai traveller pemula adalah sangat terbantu dengan adanya taksi online yang memudahkan bagi kami untuk berjelajah dengan nyaman dan aman. Mari Berjelajah !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H