sudah berapa kali tatap sejak pagi tadi
menyisahkan sore sebelum gelap
melihat keributan di kepala
belum juga kelar
tentang rencana yang belum terlaksana
tugas yang belum selesai
rindu yang belum redah
amarah yang belum pudar
kasih yang tak sampai
langkah yang terhenti
tangan yang belum tergapai
dan masih banyak litani tentang ke-belum-an
mata terus saja memata-matai
melihat lebih jauh
hanya dengan kesunyian
dalamnya diri terselami
tanpa kata
atau juga ucap dalam tutur
berkaca dengan kesendirian
membuka cakrawala
merasakan selumbar
menyingkirkan balok di pelupuk mata
Yogyakarta, Pringgodani
Gatot Kaca 4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H