Uh,menantang ini.Kesempatan ini.Tidak semua orang lho bisa belajar bahasa asing kepada penutur asli secara gratis begini.Tetapi,saya harus bertanya kata apa lagi?Dan,mulut saya langsung menyebut satu kata;kimchi.
“Ha,anda tahu kimchi?!”nyonya Korea itu heran.
Ya,tentu saja saya tahu kimchi.Yang pasti tersedia di dapur setiap orang Korea,saya kira.Sebuah makanan khas Korea berbahan sayur semacam sawi.Yang tidak dimasak matang.Hanya melalui proses pelayuan.Tetapi tentu dengan dibumbui ala Korea.
“Suka kimchi? Sudah pernah makan kimchi?”
“Belum.”
“Mau coba?”
Ah,kesempatan ini.Selain bisa belajar bahasa Korea langsung dari orang Korea,saya berkesempatan mencicipi makanan Korea yang langsung dimasak oleh orang Korea.
Diajaklah saya kedapurnya.
“Tapi kimchi ini pedas.Sangat pedas,”katanya.
Makin penasaran saya.Semenantang apakah pedasnya si kimchi?
Setelah mencicipi,ah ternyata tak sepedas yang dibayangkan lidah saya.Nendangnya masih kalah jauh dibanding pedasnya ‘jangan blendrang’ tewel (nangka muda) bikinan ibu saya.