Kemana semua puisi yangbtelah terlukis                            Â
Dengan jumlah yang tumpah ruah
Dengan senandung rindu yang mengaliri telinga
Dengan indah bak senja di balik gedung mewah Seribu suara meletup
Kepada tuan diatas singgasana
Kepada telinga  dipunggung salib
Kepada hati yang melupa diri
Entah mengapa,
Mengapa keji yang senantiasa berlagu
Bernyanyi
Sesepi perih yang menyayat luka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!