Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kode Cikeas: SBY Ketemu JK di Tengah Kabar Duet Anies-AHY

23 Juni 2022   17:53 Diperbarui: 23 Juni 2022   17:56 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SBY bertemu Jusuf Kalla di Cikeas pada Kamis (23/6/2022). Foto:  (Foto: Kumparan.com/Koleksi Presiden ke-6 RI

CIKEAS kembali menggeliat di tengah memanasnya tahun politik. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan dengan Jusuf Kalla di Cikeas. Dalam waktu bersamaan, Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sowan ke Surya Paloh.

Dua momen itu tentu tak bisa dilewatkan dalam percaturan politik terutama bagi penafsir politik. Jika dikaitkan maka ada rututannya dengan acara pekan lalu, Jusuf Kalla menjadi nara sumber di depan Rakernas Partai Nasdem. Kemudian, pada 8 Juni 2022 lalu, SBY telah bertemu Surya Paloh, ikut AHY.

Rentetan peristiwa makin terang. Kemarin, Presiden PKS dan jajaran elitenya menemui Sura Paloh. Usai pertemuan, Sekjen PKS meluncur ke Kantor Partai Demokrat. Isi pembicaraan bisa diprediksi tentunya.

Inilah percaturan politik kasat mata. Usai Nasdem mendeklarasikan tiga nama bakal capres. Peta politik menjadi nyata, ke mana arah Nasdem dalam berkoalisi. Meski ketiga bakal calon diposisikan sama berpeluang, tetapi suara 32 DKW Nasdem mengusung Anies Baswedan menjadi cermin arah politik partai besutan Surya Paloh itu.

Hanya DPW Kalimantan Timur dan Papua yang tidak menempatkan Anies, tetapi dukungan kepada Ganjar tidak semeriah dengan mantan Mendikbud itu. Apalagi, belakangan Ganjar menyatakan tetap setia dengan partai induknya, yaitu PDIP.

Dukungan Nasdem seirima dengan PKS yang mengedepankan sosok Anies Baswedan. Kesamaan misi itu, tentu membuat kedua partai merasa senada. Tentu jika memutuskan Anies, sangat menggairahkan konstituen dari kedua partai.

Jika semula muncul wacana koalisi Semut Merah yang hendak menyatukan PKS dan PKB tampaknya bakal tergulung oleh daya pikat Prabowo bagi PKB dan Anies untuk PKS. Artinya, kedua partai akan menemukan jalannya masing-masing. Batal bersekutu.

Muhaimin Iskandar ternyata merasa lebih beruntung jika bisa berduet dengan Prabowo Subianto, ketimbang berlaga dengan Anies Baswedan. Sedangkan, Prabowo tidak terlalu memberi daya pikat lagi bagi PKS setelah pengalaman dua kali berkongsi gagal dalam Pilpres.

Pertemuan Surya dan AHY kemudian bisa ditafsirkan untuk melegitimasi bahwa Demokrat bakal bersekutu dengan Nasdem dan PKS. Hal itu, tercermin dari Surya Paloh yang menggelar jumpa pers bareng dengan AHY dan melepasnya pamit dari Tower Nasdem.

Hal itu berbeda dengan pertemuan pada 29 Maret lalu. Surya tidak ikut turun hingga lobby. Dibiarkan AHY keluar sendiri dan memberi keterangan pers sendirian. Hari ini, salam dan peluk mesra Surya dengan AHY tampak dipertunjukkan bagi publik.


Keduanya pun menyatakan hubungan kian dekat dan harmonis, meski mereka masih menyimpan kata sepakat koalisi. Termasuk soal tawaran posisi bakal cawapres. Namun, salah seorang elite Nasdem telah memastikan bahwa kursi cawapres akan diberikan bagi partai koalisi setelah Nasdem mempunyai jagoan capres.

Sementara persamuhan SBY dan JK juga perlu dimaknai sebagai peneguhan kembalinya kedua nama besar tersebut dalam dinamika yang terjadi di Tower Nasdem. Meski Surya dan JK pernah berseteru dalam memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar pada 2004 dan 2009.

Pada 2009, JK terpilih sebagai ketua umum partai beringin dan Surya menjabat dewan pertimbangan. Namun, kekalahan Surya itu membuatnya mendirikan ormas Nasdem yang kemudian bermutasi menjadi partai politik dan mendapatkan momentum ketika menjadi pendukung pertama Joko Widodo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI pada 2014.

Hubungan JK dan Surya pun tetap terbina. Meski pada 2016 terjadi beda dukungan saat Nasdem mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub 2017. Saat itu, JK menjadi pengusung utama Anies Baswedan.

Meski demikian, hubungan keduanya tetap terjaga. Demikian pula ketika dalam Rakernas pekan lalu, Jusuf Kalla menjadi nara sumber. JK pun memberikan pernyataan kepada kader Nasdem dan Surya Paloh:

"Ada yang terbaik tapi gak punya partai, ada yang punya partai tapi tidak terbaik. Sekarang bagaimana yang terbaik itu memiliki partai dan memenuhi syarat elektabilitas inilah pendidikan kita semua."

Penegasan JK tidak merujuk nama. Namun, mengutip diksi  'terbaik' tentu hanya menunjuk satu nama. Kemudian yang terbaik tersebut, tetapi tidak mempunyai partai bisa juga ditebak secara mudah. Pernyataan kasat mata itu, sudah tegas arah dukungan diberikan.

Pertemuan Surya Paloh dan AHY di Tower Nasdem, Gondangdia, Jakarta, Kamis (23/6/2022). (Foto: Antara)
Pertemuan Surya Paloh dan AHY di Tower Nasdem, Gondangdia, Jakarta, Kamis (23/6/2022). (Foto: Antara)

Kini, JK menemui SBY di tengah AHY sowan alias menghadap Surya Paloh tentu tidak cukup dibaca sebagai kebetulan. Pertemuan bisa mempunyai penafsiran yang diartikan saling menguatkan dan meyakinkan. Bahkan, dianggap sebagai dukungan atas kemungkinan lahirnya koalisi Nasdem-PKS-Demokrat dan mengsusung Anies-AHY.

Jika masuknya JK dalam koalisi tersebut diperkirakan tidak hanya akan menggerakkan kekuatan Golkar yang masih loyal, tetapi juga memungkinkan adanya dukungan finansial yang kuat. Lebih jauh, kembali menghidupkan semangat pendukung dalam Pilgub 2017.

Namun, dalam video yang diunggah dalam pertemuan JK dan SBY seolah hendak mengesankan bahwa kedua tokoh tidak lagi berkecimpung dalam politik. SBY mempertontonkan berbagai lukisan yang berderet di ruang galeri.

SBY yang berusia 72 tahun dan JK yang Mei lalu menginjak usai 80 tahun bercakap dalam meja berjarak yang telah disiapkan. Kedua mantan pemimpin nasional itu bicara mengenai kesibukan saat ini.

SBY mengatakan lebih banyak menggeluti seni lukis."Militer ke dunia politik, ke dunia seni lukis," kata SBY sambil tertawa.

"Saya bisnis ke politik, sekarang ke sosial," kata JK menjelaskan tentang kesibukannya.

Semoga demikian adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun