Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Alkitab 127 Tahun Sertai Pelantikan Joe Biden

21 Januari 2021   09:21 Diperbarui: 21 Januari 2021   09:34 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PRESIDEN terpilih Joseph Robinette Biden Jr (Joe Biden) mengawali jabatan sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) dengan prosesi sumpah pada Rabu (20/1) sebelum tengah hari, atau Rabu malam waktu Indonesia.

Satu hal yang menarik adalah pengambilan janji sebagai presiden dilakukan dengan menggunakan Alkitab. Nilai sakralnya terasa karena usia kitab suci itu yang berusia 127 tahun.

Alkitab bersampul kulit setebal 5 inci itu sudah menjadi pegangan keluarga Biden turun temurun sejak 1893. Buku suci itu pula yang selalu mengiringi perjalanan karir politik Joe Biden yang kini memasuki usia 78 tahun.

Alkitab itu pula yang menjadi saksi simbolis dalam pelantikan Joe Biden sebagai wakil presiden dua periode bersama Barack Obama pada 2009 dan 2013. Joe Biden yang beragama Katolik itu juga menjadikan alkitab lawas tersebut menyertai pelantikan tujuh kali sebagai senator dari Delaware.

"Setiap tanggal penting (Alkitab) ada di sana," kata Jeo Biden dalam suatu acara talk show bulan lalu.

Joe Biden meyakini hadirnya Kitab Suci sebagai penguat iman dalam kehidupan pribadi ataupun dalam sepak terjang sebagai politikus apalagi saat ini sebagai presiden. Apalagi Biden merupakan presiden kedua yang menganut Katolik setelah John F Kennedy pada 1961.

Dalam Alkitab itu tertulis tanggal setiap upacara pelantikan Joe Biden yang mengawali terjun di politik ketika terpilih sebagai senator pada 1972. Alkitab itu juga menjadi saksi anak Joe Biden, Joseph Robinette 'Beau' Biden III, saat dilantik sebagai Jaksa Agung Delaware.  Beau meninggal karena kanker yang dideritanya.

Namun, bagi Donald Trump yang tidak mengakui kemenangan dan Biden sebagai presiden menilai Partai Demokrat telah melakukan agenda kiri. Dalam suatu kampanye pada Agustus lalu, Trump mengatakan Biden akan 'menyakiti Alkitab' dan upaya untuk menghapus Amandeman Kedua.

Bagi Presiden AS sebenarnya bersumpah dengan membawa Alkitab bukan menjadi hal yang wajib. Tradisi itu mewarisi George Washington saat dilantik pada 1789 menggunakan Alkitab Masonik.

Alkitab yang digunakan Presiden pertama AS itu pernah  digunakan untuk sumpah Presiden Warren G. Harding, Dwight D. Eisenhower, Jimmy Carter, hingga George HW Bush. Sedangkan Barack Obama dan Donald Trump memilih menggunakan salinan yang digunakan Abraham Lincold pada tahun 1861.

Seperti halnya Biden, John F Kennedy juga mempergunakan Alkitab dari pusaka keluarga besar yang telah berusia satu abad sebagai simbol dalam pelantikan presiden.

Demikian Wakil Presiden Kemala Harris, meski bergaris keturunan Hindu dari  nenek moyang yang berasal dari India, ia menggunakan Alkitab milik sahabatnya Regina Shelton dan milik mendiang Hakim Agung Thurgood Mardhall.

"Ketika saya mengangkat tangan kanan saya dan mengambil sumpah jabatan besok, saya membawa serta dua pahlawan yang akan berbicara untuk mereka yang tidak bersuara dan membantu mereka yang membutuhkan," Kemalla mencuit di akun Twitternya sehari sebelum pelantikan.

Tidak hanya presiden dan wakil presiden menggunakan kesakralan dari kitab suci juga dilakukan anggota kongres atau pun Senat. Termasuk yang beragama non Kristen di AS, misalnya, Eith Ellison yang merupakan anggota Kongres AS beragama Islam pertama dari Partai Demokrat pada 2007. Ia menggunakan Alquran milik Thomas Jefferson.

Dikutip dari Chicago Tribune Alquran tersebut digunakan kembali pada 2019 lalu oleh Michigan Rashida Tlaib, satu dari dua wanita anggota parlemen dari Partai Demokrat yang berlatar muslim.

Sedangkan anggota Kongres beragama Hindu pertama Rep Tulsi Gabbard menggunakan Bhagavad Gita pada 2013. Demikian pula senator Demokrat Georgia Jon Ossoff bergama Yahudi menggunakan Kitab Suci Ibrani milik Rabbi Jacob Rothschild, kolega Pendeta Martin Luther King Jr.

Sedangkan senator Kyrsten Sinema yang mewakili negara bagian Arizona memilih disumpah berdasar Konstitusi 2018. Ia tidak menggunakan kitab suci karena memang tidak beragama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun