Akhir tulisan saya teringat juga sebuah buku tentang Alegori Gua. Kisah yang ditulis ribuan tahun lalu tentang orang yang hidup di sebuah gua. Gua bagian dasar untuk tawanan yang terantai. Di tempat yang agak lebih tinggi terdapat jalan yang diterangi api untuk para budak lalu lalang. Ketika para budak melewati cahaya api itu bayangan mereka tergambarkan di tembok gua. Sepanjang hidupnya para tawanan tak bisa melihat orang lain kecuali melalui bayangan itu. Mereka juga tak pernah tahu sumber cahaya itu. Semuanya hanya bayangan.
 Saya selalu berdoa dan berusaha, dalam menuju Allah Yang Mahasegalanya, saya bisa menemukan sumber cahaya-Nya, bukan sekadar bayangan saja. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H