Mohon tunggu...
Edis Galingging
Edis Galingging Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Sedang berproses

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Apapun Pandeminya, Teruslah Bernafas

26 Mei 2020   22:40 Diperbarui: 26 Mei 2020   22:41 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Iseng-iseng berkomentar di salah satu WhatsApp Grup ( WAG) di Android pribadi. Dan berawal dari pembahasan yang lucu dengan salah seorang teman saya, yang cukup kocak, sebut saja sapaannya, Mas Nur, ya! Begitu sapaan yang klasik yang biasa kami “candakan” padanya. 

Salah seorang yang begitu elegan namun memiliki paras dan mimik wajah yang bersahaja, plus tampan dan pemberani. Dan satu lagi perihal tentang dia, yakni, menulis. Beliau banyak memberikan motivasi untuk selalu menulis.

Dari hasil perdiskusian ngawur tersebut terlintas dalam benak saya untuk menulis sebuah tulisan, yakni bertemakan, “Apapun Pandeminya Tetaplah Bernafas”. Iseng-iseng berkomentar, ehh, iseng-iseng namun mempunyai dampak yang baik, hehehe...

By the way (btw) setelah melakukan perenungan yang terjadi belakangan ini, terkhususnya terkait Pandemi COVID-19. Dalam benak saya berpikir, begitu  banyak permasalahan yang didapati dan diderita oleh Republik Indonesia.

Semenjak lahirnya pada tanggal 17 Agustus tahun 1945 sampai saat ini, 14 Mei tahun 2020. Begitu banyak hal yang telah didapati dan dilewati bangsa ini.

Sejak awal kemerdekaan saja coba kita runutkan, mulai dari 10 November Tahun 1945 pertempuran pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing, PRRI dan Permesta (1958), G30s/PKI 1965, Genosida (1965-1966) pembantaian anggota PKI, Reformasi (1998) jatuhnya orde Soeharto, Lepasnya Timor Timur (1999), Tsunami Aceh (2004), Malaria (2015). Dan peristiwa terbaru ialah “Pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19).”

COVID-19 memberikan dampak yang buruk terhadap bangsa Indonesia. Bahkan, COVID-19 berhasil memporak-porandahkan ekonomi di seluruh dunia. Tak memandang suatu negara adalah negara maju, negara berkembang, maupun negara gagal, COVID-19 berhasil menembus pertahanan.

Dalam kurun waktu dua bulan ini saja, merosotlah ekonomi, budaya, sosial, dan semangat masyarakat kita. COVID-19 telah menjadi trending topik di seluruh dunia, yang bermula dari daerah kota Wuhan provinsi Hubei, Tiongkok hingga merebak ke pelbagai negara di dunia. Seakan-akan kita butuh yang namanya “Gerilya”. ya! Bagaikan buku berjudul “GERPOLEK (Gerilya, Politik, dan Ekonomi) karya Tan Malaka”. Hmp..! jangan dijarah ya. Hehehe.

Kurang-lebih dua bulan ini juga Pandemi COVID-19 sudah merebak di pelbagai daerah Indonesia. Namun, yang buat Ane bingung, manakala melihat kolom komentar para netizen Indonesia yang asik berdebat. Memperdebatkan imbauan, regulasi, undang-undang, dan peraturan dari pemerintah.

Namun, yang lebih anehnya, manakala melihat komentar netizen yang mengatakan “sudah jangan berdebat lagi, tapi mari coba berikan solusi.” Saya tertawa aja. Kan  media sosial diciptakan sebagai tempat beradu “argumen” juga, toh. bukan hanya memamerkan “Body Goals” juga. Bukan hanya membalas rindu sama si doi, kan? Hehehe... biarkan saja mereka beradu argumen.

“Apapun yang terjadi, teruslah bernafas.” Begitu kalimat yang paling berkesan bila mengingat salah seorang tokoh kartun pada sinema SpongeBob SqurePants, “Jack Kahuna Laguna” dikala SpongeBob, Patrick, dan Tuan Squidward mengomel memaksa Tuan Jack Kahuna Laguna untuk melatih mereka cara berselancar yang baik, ia tidak mengatakan apapun,

Ia hanya berdiam diri lalu langsung memperlihatkan cara berselancar dan diakhir Ia mengatakan “Teruslah bernafas.” Kalau ada orang yang berniat menggantungkan dirinya di atas Pohon, seperti yang dilakukan masyarakat Jepang di hutan Aokigahara, hutan bunuh diri yang populer di Jepang. saya pastikan keinginan buruknya bakal dibatalakan secepatnya. Sumpah!!! Hehehe....

Bila dilihat dari cuplikan episode sinema yang selalu kita nantikan pada masa kanak-kanak  tersebut, Jack Kahuna Laguna merupakan tipikal tokoh kartun yang cuek dengan orang baru, namun, ia mengajarkan kita banyak hal dalam kehidupan sosial.

Bila dilihat dari mimik wajah, rambut, serta style yang ia kenakan, ia ibaratkan seorang aktivis yang membantu sesama umat manusia. ia tidak banyak bicara. salah satu makna yang kita dapat ialah, “ia mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik tanpa banyak berbicara dan tak mengharapkan belas kasih, bukan seperti para pejabat kita, omongan yang banyak namun minim aksi”!

Bila perlu sekalian para pejabat kita untuk menonton episode tersebut. Terlihat candaan namun memiliki makna yang besar terutama pada masa-masa Pandemi COVID-19 ini.

Lalu apa yang dapat kita petik setelah membaca tulisan ini?

Tak perlu kau ragu dan selalu kau pikiri saban hari apa itu Sosial Distancing, Physical distancing, Karantina, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Lockdown. Yang terpenting adalah “Tetaplah Bernafas.” Sembari melakukan aktifitas biasa (bertani salah satunya).

Jangan melakukan aktivitas yang bersifat binasa (menimbun  masker salah satunya). Dan tidak perlu ingat yang dikatakan “Mudik” ataupun “Pulang kampung.”

Tentu optimisme kita lebih tinggi dalam menghadapi pandemi COVID-19 kali ini, bukan bersifat pesimis.  Dan ingat bro, Om Jack pernah berkata “Teruslah Bernafas.” Hidup itu indah bukan! Uda itu aja. Eehh..jangan bersifat Sudzon juga ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun